Ratusan Rumah di Tapsel Terendam Banjir, Warga Mengungsi

Jumat, 01 Desember 2017 – 17:49 WIB
Kondisi banjir yang merendam ratusan rumah warga di Dusun Sibarabara dan Rianiate Kecamatan Angkola Sangkunur Tapsel., Sumut. Foto: metrotabagsel/jpg

jpnn.com, TAPSEL - Sejumlah daerah di Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumut, dilanda banjir dalam beberapa bulan belakangan ini.

Bahkan, hingga Rabu (29/11), sebanyak 175 rumah terendam akibat hujan turun terus menerus.

BACA JUGA: Korban Banjir Longsor Pacitan Bertambah

Mirisnya, pemerintah sepertinya tidak ambil pusing. Apalagi lokasi terjadinya banjir diketahui di daerah yang sudah sering, namun bertahun-tahun belum ada solusi.

Seperti di Desa Simarlelan, Kecamatan Muara Batangtoru, Tapsel, akibat hujan menyebabkan aliran Sungai Garoga dan air laut yang berada dekat dengan lokasi desa tersebut meluap, dan mengakibatkan pemukiman dan areal pekebunan warga terendam.

“Iya, di (Desa) Simarlelan banjir lagi akibat luapan air laut ke Sungai Garoga,” ungkap Camat Muara Batang Toru Erwanta Siaga Hasibuan.

BACA JUGA: Yogyakarta Diguyur Hujan, Satu Desa Kebanjiran

Hanya saja, mantan Sekcam ini enggan merincikan berapa jumlah KK dan luas lahan yang terkena banjir. Padahal, kejadian banjir di desa tersebut bukan kali pertama dan sudah sering terjadi. Kondisi ini berdampak besar bagi masyarakat.

“Nanti saya hubungi (kembali),” jawabnya dan saat dihubungi kembali tidak kunjung merespon, Rabu (29/11).

BACA JUGA: Longsor di Jogja, Tiga Warga Tertimbun Tanah

Kondisi serupa juga terjadi di Dusun Sibarabara Desa Simataniari, Angkola Sangkunur. Di daerah yang juga menjadi ‘langganan’ banjir ini, dikabarkan sedikitnya 150 KK terdampak, dua sekolah dan satu rumah ibadah terendam.

“Ketinggian air lebih dari 50 centimeter. Banjir disebabkan luapan Sungai Sangkunur dan Sungai Batangtoru yang hampir setiap musim hujan, warga disini selalu menjadi korban,” ungkap B Ritonga (37) warga sekitar yang menilai tidak ada kebijakan pemerintah setempat mengenai masalah yang terus menjadi ‘momok’ bagi banyak warga itu.

Tak hanya di Sibarabara, di Rianiate masih kecamatan yang sama, banjir juga melanda. Dikabarkan ratusan rumah terendam, akibat luapan Danau Siais.

“Di Rianiate juga terendam, dan sampai kini perhatian dan kepedulian pemerintah belum ada. Buktinya bantuan apapun belum ada, mungkin karena sudah sering, makanya pemerintah tak mau ambil pusing,” ketusnya dan juga kesal terhadap kesigapan pemerintah setempat menangani masalah ‘langganan’ itu.

Hingga tadi malam, sedikitnya 175 rumah warga dan puluhan hektare areal persawahan di Rianiate, terendam banjir akibat luapan air sungai Batangtoru.

“Hingga pukul 19.00 WIB, sedikitnya 175 rumah terendam, sebagian rumah sudah tergenang dengan ketinggian air dua meter,” kata Lurah Rianiate Tarodom Siregar.

Hal itu juga dibenarkan Jalaluddin Nasution, 56, warga setempat. “Rianiate tergenang lagi, permukaan danau naik, karena Sungai Batangtoru meluap, banyak rumah terendam,” terang Jalal melalui selulernya.

Ketinggian air yang merendam rumah rumah warga mencapai 50 cm hingga 2 meter. Sehingga, banyak warga yang mengungsi ke lokasi yang lebih aman, seperti rumah tetangga dan keluarga.

Memang,beberapa hari terakhir ini, hujan mengguyur wilayah itu dan air danau naik sehingga rumah warga terendam.

Selain merendam rumah warga, genangan air juga menutupi sekitar 30 hektare areal persawahan dan perkebunan warga yang berada di wilayah itu. Sebagian sawah terendam, padahal hanya menunggu panen.

“Sebagian sawah yang terendam padinya sudah mulai menguning dan akan dipanen,” pungkasnya seraya menyebut air sudah ada yang nyaris menenggelamkan bagian jendela rumah.

Kondisi banjir tersebut dibenarkan Camat M Tohir Pasaribu. Katanya, kondisi cuaca yang terus menerus hujan membuat air Batangtoru meluap. Lantas, mempengaruhi permukaan air danau sehingga terjadinya genangan di pemukiman warga di Kelurahan Rianiate.

“Terkait soal data baik warga dan rumah yang terkena imbas banjir ini, masih dalam pendataan di lapangan,” sebut Camat.

Hal senada juga disampaikan Kalaksa BPBD Tapsel A Ibrahim Lubis. Pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak kecamatan guna mendata dan mengambil langkah penanganan di lapangan. (yza/ran)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bus ALS Masuk Jurang di Tapsel, Tiga Penumpang Tewas


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler