"Tes ini sesuai dengan keinginan Gubernur dan Wakil Gubernur (Ahok)," kata Kepala Bidang Pencegahan BNP DKI Jakarta Sapari Hartodiharjo. Menurutnya, pelaksanaan tes narkoba itu merupakan hasil pembicaraan dengan Wagub saat membahas program-program P4BN.
Dalam pertemuan itu wagub dan gubernur konsen sekali untuk melakukan tes urine terhadap PNS di Pemprov," kata Sapari kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (10/12).
Untuk tes urine pasukan Satpol PP, BNP DKI menurunkan 24 personilnya termasuk empat orang dokter. Pemeriksaan tes urine berlangsung di ruang rapat Balai Agung hingga pukul 13.30 WIB.
Sapari menjelaskan, sample urine akan dikirim ke laboratorium BNN pusat untuk pemeriksaan lebih lanjut. Hasil tes nantinya akan dilaporkan kepada Gubernur Jokowi.
Lebih lanjut, Sapari mengatakan bahwa tes semacam ini akan dilakukan lagi di masa yang akan datang. Namun, ia tidak bisa menyebutkan kapan tes urine lanjutan akan dilakukan karena sifatnya rahasia.
"Ya, saya tidak menyebutkan, nanti tergantung Pak Gubernur. Ini sifatnya rahasia. Bahkan Pak Wagub menyatakan kalau perlu tanpa surat menyurat," ujarnya.
Sementara itu Kepala Bagian TU Satpol PP DKI, Ceppy Supriadi memastikan bahwa tes urine hari ini memang rahasia. Ceppy sendiri mengaku baru mengetahui adanya tes urine tadi pagi.
Soal terpilihnya Satpol PP sebagai SKPD pertama yang dites, ia mengatakan tidak ada alasan khusus. Menurut Ceppy, hal tersebut dikarenakan jumlah personil Satpol PP yang lebih banyak dibanding SKPD lainnya. "Karena kita jumlahnya paling banyak, ya kita diperiksa duluan," ucapnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prostitusi di Puncak Sulit Diberantas
Redaktur : Tim Redaksi