Ratusan Seniman Bakal Meriahkan Titik Temu di Belitung

Sabtu, 13 April 2019 – 11:18 WIB
Ucapan selamat datang bagi pengunjung Belitung di Provinsi Kepulauan Belitung. Foto: Radar Bangka

jpnn.com, JAKARTA - Ratusan seniman Melayu bakal memeriahkan pesta budaya tari, musik, dan teater bertajuk Titik Temu di Pantai Gusong Bugis, Belitung, 16 Juni 2019.

Gelaran performing arts yang akan disutradarai oleh Wawan Sofwan itu merupakan ikhtiar dalam mendukung Belitung agar diakui UNESCO sebagai salah satu geopark dunia.

BACA JUGA: Jokowi Resmikan KEK Pariwisata Tanjung Kelayang Belitung

Linda Samosir selaku produser Titik Temu menjelaskan, kegiatan ini nantinya menyuguhkan perpaduan tari tradisi dan kreasi baru khas Belitung.

Di dalamnya akan ada sisipan musik Melayu serta story telling untuk menceritakan kehidupan masyarakat Belitung di masa lampau hingga masa kini yang tetap harmonis.

BACA JUGA: 11 Destinasi Cantik Selain Bali Rekomendasi Vogue (2)

"Titik Temu ini diibaratkan sebagai Indonesia kecil yang harus terus kita jaga dan lestarikan," kata Linda di Jakarta, Jumat (12/4).

Linda mengatakan, pesta budaya yang dihadirkan di atas darmaga Gusong Bugis itu akan memberikan emosi yang kuat kepada para penonton.

BACA JUGA: 11 Destinasi Cantik Selain Bali Rekomendasi Vogue (1)

"Penonton nantinya bisa menyaksikan pertunjukkan ini dari atas sampan sambil menikmati matahari terbenam di pantai Gusong Bugis. Suasana inilah yang akan sulit ditemukan di kegiatan budaya lainnya," ujar Linda.

Perihal pemilihan tanggal 16 Juni, Linda menjelaskan bahwa hal itu berdasarkan data tabel air.

Merujuk data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada tanggal tersebut kondisi air dalam keadaan pasang dan laut tenang.

"Jadi, para penonton akan tetap aman saat menikmati hiburan budaya ini," kata Linda.

Linda menambahkan, setelah menyaksikan pentas performing arts, para penonton nantinya dapat menyantap makan malam di pantai.

"Kami akan menyiapkan makanan khas Belitung bernama bedulang. Nanti akan ada juga narasi yang menjelaskan ikhwal sejarah makanan tersebut," jelas Linda.

Secara terpisah, Wawan menyambut antusias gelaran Titik Temu ini. Menurut dia, pentas yang digelar di pantai ini akan memberikan nuansa sangat berbeda dibandingkan dengan tempat-tempat pertunjukkan yang pernah disutradarainya.

"Ini akan menjadi tantangan menarik untuk menghadirkannya kepada para wisatawan lokal maupun mancanegara yang akan hadir," ujar sutaradara yang pernah mementaskan novel adaptasi Bumi Manusia ini.

Wawan mengatakan, kekuatan dari kegiatan ini adalah hadirnya narasi sejarah tentang Belitung.

Belitung sesungguhnya telah terekspos oleh negara dan warga dunia sebagai salah satu bagian dalam sejarah jalur maritim perdagangan dunia.

Artinya, Belitung telah berperan sebagai tuan rumah bagi pedagang dan wisatawan sejak abad ke 16.

"Sejarah dan aspek kekinian dari Belitung itulah yang kelak kami hadirkan menjadi sebuah selebrasi budaya," kata Wawan.

Sementara itu, pesta budaya Titik Temu ini menjadi bagian penting untuk mendorong Belitung ditetapkan sebagai kawasan geopark oleh UNESCO.

Perwakilan Badan Pengelola Geopark Nasional Dyah Erowati berharap hadirnya narasi budaya yang mengangkat kearifan lokal setempat bisa membantu proses tersebut.

"Ketika Belitung sudah meraih status Global Geopark dari UNESCO, maka hal ini akan menjadikannya sebagai destinasi wisata dunia yang banyak dikunjungi wisatawan, baik wisatawan lokal atau wisatawan mancanegara," jelas Dyah. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 2 Maskapai Siap Buka Rute Internasional ke Belitung


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler