Petani dan ilmuwan berjuang untuk memecahkan misteri di balik matinya ratusan ternak yang tidak bisa dijelaskan di Australia Selatan.Penyakit misterius ini telah dijuluki "Penyakit November". Peternak di seluruh peternakan Flinders selatan mendapati sapi-sapi mereka mati di padang rumput tanpa penjelasan sejak Oktober sampai Februari lalu. Peternak sapi dan domba, John Lock pertama kali melihat sapinya mati seperti ini pada tahun 1996 dan sebagai produsen ternak sejak tahun lalu Ia sudah kehilangan 61 ekor sapi miliknya. "Sapi-sapi itu biasanya akan mendatangi tempat minum, dan sebagian besar dari mereka mati di tempat minum," katanya. "Mereka akan datang dengan terhuyung-huyung dan mata cekung seperti tertarik ke dalam kepalanya," "Ternak yang terkena penyakit ini biasanya akan mengalami dehidrasi dan mati dalam jangka waktu 4 hari," Lock mengatakan kematian misterius dari ternaknya ini terjadi di tahun-tahun ketika curah hujan lebih tinggi dan lebih banyak rumput di padang tempat penggembalaan ternak mereka. Sejauh ini diduga penyakit ini berkaitan dengan keracunan tanaman, infeksi bakteri dan kekurangan zat tembaga, namun penyebab sesungguhnya dari penyakit ini masih belum diketahui. Lock  mengatakan kematian ternak misterius yang telah membuat peternak di Australia Selatan merugi hingga ratusan bahkan ribuan dolar ini sulit dipahami karena terjadi secara acak. "Inilah sulitnya kasus ini, kami melihat ada ternak domba yang berkeliaran di sekitar sapi-sapi tersebut dan begitu juga kuda dan mereka juga mengkonsumsi rumput yang sama di padang rumput tersebut, tapi mereka baik-baik saja," kata Lock. "Saya punya dua tetangga peternak di sebelah lahan milik saya dan tidak satupun dari ternak mereka yang mati, tapi tetangga Saya dibagian utara juga ada yang mati ternaknya, jadi kasus ini sangat aneh," tambahnya. "Kami diberitajuk kalau penyakit ini tidak menular, tapi tetap saja Kami khawatir karena kita tidak tahu bagaimana penyakit ini berjangkit," "Yang kita tahun hanyalah ada sesuatu di rumput itu, dan itu bersifat racun, tapi sampai diketahui pasti penyebabnya kita sama sekali tidka tahu penyakit apa ini," tambahnya. Otoritas Biosekuriti (PIRSA Biosecurity), Australia Selatan telah menyelidiki kematian ternak-ternak ini, termasuk diantaranya 91 ekor sapi yang mati di area Cradock selama periode musim panas 2014-2015. Seorang juru bicara untuk PIRSA mengatakan stafnya  telah bekerja dengan pemilik ternak dan produsen di daerah lain yang terkena dampak dari kematian misterius ini untuk memastikan faktor dan penyebab dibalik kematian ternak tersebut. "Lucunya di daerah ini telah tercatat ada serangkaian cluster kematian ternak yang terjadi sejak awal abad 20, tapi sangat sedikit penelitian atau investigasi yang dilakukan di tahun-tahun sebelumnya untuk menentukan penyebab dari kelompok kematian ini," kata juru bicara itu. "Otopsi pada hewan yang terdampak kematian misterius ini selama klaster terbaru menunjukkan ada sejumlah faktor penyebab termasuk keracunan tanaman, infeksi bakteri dan kekurangan tembaga, tapi masih diperlukan analisis lebih lanjut," "Indikasi dari penyelidikan yang telah dilakukan sejauh ini menunjukan tidak ada penyakit eksotis yang bertanggung jawab atas kematian yang tak dapat dijelaskan ini."

 

BACA JUGA: Kursus Barista Mengubah Kehidupan Pengangguran di Queensland

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kucing Peliharaan Punya Daya Jelajah Hingga 3 Kilometer

Berita Terkait