jpnn.com, TAPANULI UTARA - Kematian ratusan ternak di Pargompulon, Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, bikin heboh warga setempat.
Pasalnya, kematian ratusan beragam ternak itu mati dengan cara darah diisap.
BACA JUGA: Kematian Misterius 4 Warga Bali Dalam 2 Hari
Kasubbag Humas Polres Tapanuli Utara, Aiptu Walpon Baringbing menegaskan, pihaknya akan melakukan penyelidikan terkait peristiwa matinya ratusan ternak tersebut.
“Kami akan menurunkan tim untuk untuk mengungkap keberadaan sosok makhluk pengisap darah ternak tersebut," terang Walpon, Minggu (21/6).
BACA JUGA: Aksi Bajing Loncat Menjarah Truk Bermuatan Minyak Goreng, Videonya Viral di Medsos
Dikatakan, dalam upaya penyelidikan, tim yang diturunkan akan berkoordinasi dengan tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam, selaku ahli dalam hal ini untuk melakukan penelitian penyebab matinya ratusan ternak babi, ayam, dan bebek.
"Informasinya, penyerangan atas ternak terjadi di malam hari. Setidaknya jarak waktu tersebut akan menjadi fokus tim," sebutnya.
BACA JUGA: Satu dari Dua Remaja yang Dianiaya Tewas, Warga Emosi Lantas Bakar Belasan Rumah
Informasi di lapangan, sosok makhluk pengisap darah ternak tersebut telah menyebabkan kematian ratusan ternak ayam, bebek dan babi. Seusai mengisap darah, Bangkai ternak ditinggalkan begitu saja.
Menurut Kepala Desa Pohan Tonga, Walben Siahaan, kejadian aneh yang menyerang ternak milik warganya itu sudah berlangsung sejak beberapa hari terakhir dan belum juga dapat dipastikan jenis makhluk misterius pengisap darah dimaksud.
"Makhluk misterius itu hanya mengisap darah ternak hingga mati," ujarnya.
Diketahui, Tim Kementerian Lingkungan Hidup, Dirjen konservasi SDA dan Ekosistem Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam Sumut melalui Bidang KSDA Wilayah II Pematang Siantar, sedang menelusuri jejak makhluk misterius itu untuk mengetahui jenisnya.
BACA JUGA: Mawar Diperkosa Tetangga saat Sendirian di Rumah
Tim OIC (Orang Utan Informasi Center) yang lebih lengkap dengan spesialisasi lebih khusus pun telah diterjunkan ke lokasi.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budi