jpnn.com, BOGOR - Bakal calon walikota Bogor Sendi Fardiansyah menantang anak-anak milenial untuk terus berkreasi
Salah satunya, mengajak mereka beradu kemampuan membuat dan menyajikan makanan tradisional, tumpeng dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke 542 Kota Bogor.
BACA JUGA: PDIP Akan Bentuk Poros Politik Meski Bisa Sendirian Usung Paslon di Pilkada Kalbar
Kegiatan yang digelar meriah di perumahan warga padat penduduk di Kelurahan Gunung Batu, Bogor Barat, pada Senin (3/6) itu diikuti perwakilan peserta dari 6 kecamatan di Kota Bogor.
Mereka terdiri dari perwakilan anak-anak muda baik laki-laki maupun perempuan berusia 20 sampai 29 tahun.
BACA JUGA: BRI Peduli Tebar CSR di SDN 01 dan 02 Gunung Geulis Bogor
“Alhamdulillah, kegiatan ini disambut meriah dan sangat positif oleh warga. Selain tergambar dari hadirnya semua peserta dari setiap kecamatan, juga tergambar dari partisipasi kehadiran warga sekitar,” kata M Bilal, Kordinator Relawan Trendi.
Selain lomba tumpeng dengan kriteria rasa masakan, estetika dan cara penyajian serta kekompakan, kegiatan ini juga dimeriahkan oleh aneka lomba lainnya seperti lomba joget kompak, lomba yel-yel dan lain dengan aneka hadiah yang disiapkan.
BACA JUGA: PPK di Bogor Diminta Jaga Netralitas pada Pilkada 2024
Sementara itu, Sendi Fardiansyah sebagai bintang di acara itu mengatakan kegiatan yang dilakukannya sebagai bagian dari bentuk keterpanggilan sekaligus kepedulian terhadap anak-anak milenial yang dari sisi jumlah saat ini sudah di atas 50%.
Menurut Sendi yang juga Sekretaris Pribadi Ibu Negara, Iriana Jokowi ini, dengan komposisi jumlah sangat besar, harus menjadi perhatian semua pihak. Kenapa? Karena di tangan mereka lah sesungguhnya nasib bangsa Indonesia ke depan akan ditentukan.
Terkait dengan pilihan Lomba Tumpeng, Sendi yang juga putra asli kelahiran Kota Bogor ini menjelaskan, semangat berkreasi dan berinovasi anak-anak milenial itu tak boleh tercerabut dari akar budaya nasional.
"Mereka boleh maju semaju-majunya, tapi mereka tak boleh dibiarkan meninggalkan akar budayanya" tuturnya.
Atas dasar itulah, kata Sendi, mereka juga ditantang untuk beradu kemampuan dalam lomba tumpeng sebagai bagian dari cara melestarikan budaya nusantara.
“Silakan kejar kemampuan teknologi. Apalagi sekarang ini kita masuk di era yang mengharuskan mampu menguasai itu, tapi tetap basis budaya kita harus terjaga,” tegasnya.
Pandangan senada, diungkapkan Fauzi (21 thn), salah satu perserta perwakilan kecamatan Tanah Sereal yang juga juara pertama.
Dia mengaku Lomba Tumpeng tersebut sangat penting. Pasalnya, hampir seluruh anak-anak muda saat ini, termasuk di Kota Bogor hanya sebatas bisa menikmati makanan tradisional itu.
Namun, lebih dari itu, bagaimana cara membuat dan memasaknya mereka tidak tahu.
“Nah, dengan kegiatan ini, akhirnya kami tertantang untuk mencari tahu bagaimana membuat nasi tumpeng itu. Hingga, akhirnya, saya bisa ikut lomba ini. Trimakasih, Kang Sendi sudah ambil bagian dalam mengaktipkan anak-anak muda di Kota Bogor,” katanya.
Menurut Fauzi, Kota Bogor butuh pemimpin seperti Sendi, yang bukan saja cerdas, kreatif, tetapi juga punya kepedulian terhadap nasib anak-anak muda ke depan. Sendi juga bisa menjadi contoh yang dapat menyemangati anak-anak muda lainnya.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi