jpnn.com - JAKARTA - Peringatan hari solidaritas Hijab Sedunia terasa istimewa di Indonesia. Ichwan Persada (Produser dan Penulis) bersama Firman Baso (produser eksekutif, dan Ario Rubbik (sutradara) mempersembahkan sebuah film berjudul “Hijabers in Love”.
Film ini sengaja diluncurkan untuk mengenang perempuan berhijab di seluruh dunia yang sudah mendapat perlakuan diskriminatif atas keteguhan mereka mempertahankan prinsip agamanya.
BACA JUGA: Maia Wakili Keluarga Besar
"Ketika melakukan riset untuk film Hijabers in Love, secara tak sengaja saya membaca sejumlah artikel tentang bagaimana hijabers di beberapa belahan dunia yang mendapat perlakuan tak menyenangkan atas pilihan yang mereka yakini," ujar Ichwan di Jakarta, Kamis (4/9)
Ichwan menjelaskan, "Hijabers in Love" bergenre remaja yang dikemas dengan cara populer. "Namun kami tetap berusaha menyisipkan pesan tentang menghormati pilihan atas keyakinan yang di ambil seseorang," ujar Ichwan.
Firman Baso menambahkan, pihaknya menyiapkan kejutan jelang rilis serentak “Hijabers in Love” di bioskop seluruh Indonesia.
BACA JUGA: Syuting di Red Light District
"Kami secara sadar memilih 4 September sebagai tanggal rilis karena ingin menggunakan momentum ini dengan memberi semangat kepada para hijabers di Indonesia dan di seluruh dunia. Film adalah media paling berpengaruh, dan inilah upaya kecil yang kami persembahkan untuk Indonesia," ujarnya.
Film ini juga melibatkan sejumlah hijabers dalam proses produksinya. Di antaranya adalah Oka Aurora yang menulis skenarionya dan Jenahara yang untuk pertama kalinya tampil di film layar lebar sebagai ibu guru Mila.
BACA JUGA: Marshanda Enggan Komentari Pria Inisial R
Rabu (3/9), akun twitter resmi “Hijabers in Love” (@HijabersInLove) secara massif mentweet sebuah tagar #HIL4IHSD yang berarti Hijabers In Love untuk International Hijab Solidarity Day. Hastag tersebut sempat menjadi trending topic di Indonesia selama beberapa waktu. (abu/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Untukmu dari Belanda
Redaktur : Tim Redaksi