jpnn.com, JAKARTA - Memperingati ulang tahunnya ke-52, Wakil Ketua MPR RI Abdul Muhaimin Iskandar menggelar pengajian Kitab Kifayatul Atqiya. Acara tersebut berlangsung di rumah dinas Wakil Ketua MPR, Kompleks Widya Chandra Jakarta Selatan, Rabu (26/9) malam. Ikut hadir dalam acara tersebut Menristekdikti M. Nasir dan Menakertrans Hanif Dhakiri.
Muhaimin Iskandar dalam sambutannya antara lain mengajak jemaah pengajian kitab kifayatul Atqiya terus mempererat tali silaturrahmi. Karena silaturrahim, sangat penting dalam mempertahankan persaatuan. Silaturrahmi juga menjadikan umur panjang dan dimudahkan dalam mencari rezeki. Untuk bersilaturahmi, salah satunya caranya adalah dengan mengikuti pengajian kitab Kifayatul Itqiyan.
BACA JUGA: Wakil Ketua MPR EE Mangindaan: Jangan jadi Jago Kandang
“Bagi para politikus, caleg dan kader, mengaji kitab Kifayatul Atqiya berarti kembali ke kitab-kitab kuning. Kita memang perlu sejenak merenung, sebelum kembali pada rutinitas,” kata Muhaimin.
BACA JUGA: MPR Gelar Sosialisasi 4 Pilar di Daerah Benteng Pancasila
Pada kesempatan itu, Cak Imin menerima dua kado dari koleganya berupa buku perjalanan dan karier politik serta biografi seorang Muhaimin Iskandar.
Sementara itu, KH. Abdus Salam Shohib yang membedah isi kitab Kifayatul Atqiya antara lain mengatakan dalam menjalankan hidup setiap muslim harus memiliki sikap qonaah, yang berarti mau menerima keadaan. Qonaah penting, karena dapat menghadirkan ketenangan.
BACA JUGA: Kang Agun: Perbedaan Pilihan Jangan jadi Sumber Perpecahan
“Orang kaya tidak akan merasa merdeka jika dia memiliki sifat tamak. Setiap hari merasa kurang, dan ingin menambah kekayaannya. Sementara orang yang hidupnya pas-pasan, dapat merasa merdeka jika memiiki sifat qonaah,” kata Abdus Salam.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pilpres 2019, Mahyudin: Jangan Terjebak Politik Identitas
Redaktur & Reporter : Friederich