jpnn.com, TARAKAN - Satuan Lalu Lintas Polres Tarakan mengamankan sebanyak 47 motor yang terlibat dalam balapan liar selama Ramadan.
Puluhan motor tersebut diamankan dari sejumlah tempat yang sering dijadikan arena bali selama Ramadan.
BACA JUGA: Coconut Seafood, Menu Unik Buka Puasa dari Kedai Fatimah
“Sebagai upaya memberikan efek jera, motor yang kami amankan ini ditahan selama 3 bulan,” tutur Kasat Lantas Polres Tarakan AKP Arofiek Aprilian Riswanto, Kamis (6/6).
Selain menahan motor selama 3 bulan, pihaknya juga memberikan denda maksimal kepada pemilik kendaraan tersebut sebesar Rp 3 juta. “Motor tidak bakalan kita berikan kembali sebelum pemiliknya menjalani sidang,” tegasnya.
BACA JUGA: Olla Ramlan Ingin Berhijab Sejak 5 Tahun Lalu
Baca: Verrel Bramasta Ternyata Piawai Masak dan Bersih-bersih Rumah
Dirinya mengatakan, tidak akan memberikan motor kepada pemiliknya, bila sang pemilik kendaraan tidak memperlihatkan surat sah seperti Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB).
BACA JUGA: Bulog Pastikan Stok Bahan Pokok Aman
“Selain penindakan kepada pelaku balap liar, kita juga melakukan penindakan terhadap penontonnya dengan cara melakukan pemeriksaan kendaraannya apakah memiliki surat-surat yang lengkap atau tidak, bila tidak kita akan tindak tegas,” ungkapnya.
Dirinya menuturkan, dari penindakan bali selama Ramadan kebanyakan usia pelaku masih di bawah umur. Tentunya hal ini membuatnya prihatin mengingat pelaku bali ini mengancam dirinya sendiri dan pengendara lain.
“Sudah di bawah umur, tidak punya SIM, tidak pakai helm lagi, tentu hal ini tidak patut dicontoh karena membahayakan dirinya dan pengendara lain yang berada di jalan,” tuturnya.
Baca: Hamish Daud Gemas Banget Lihat Zalina Pakai Jilbab
Peranan orang tua menurutnya sangat penting untuk menangkal kegiatan negatif tersebut. Di mana orang tua harus memiliki kepedulian terhadap anaknya, jangan sampai tidak adanya kepedulian terhadap sang anak membuat orang tua menyesal di kemudian hari.
“Saya juga menyayangkan masih ada yang menjadikan aksi bali ini sebagai hiburan untuk ditonton, seperti kita ketahui aksi bali ini hanya tren pamer kecepatan yang dilakukan anak di bawah umur, seandainya hal ini tidak dilakukan pasti aksi bali ini akan berhenti dengan sendirinya karena tidak ada yang menontonnya,” pungkasnya. (jnr/eza)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penukaran Uang Baru Tembus Rp 1,6 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi