JAMBI - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Jambi kemarin menggelar razia dengan sasaran utama kos-kosan yang diindikasikan menjadi ajang lokasi berbuat mesum. Warnet juga diincar untuk menjaring pelajar yang suka membolos.
Hasilnua, tiga warga yang diduga pasangan mesum plus satu orang pemilik kos-kosan, diamankan. Keenam orang itu yakni AS, KZ, AR, LS, AR dan AC. Saat diamankan petugas, mereka tidak bisa menunjukkan surat nikah.
‘‘Ada terindikasi pasangan tanpa status dan akan kita gali informasinya, apakah pasangan suami istri atau bukan,’’ jelas Kasat Pol PP Kota Jambi Sabrianto.
Pantauan Jambi Ekspres (Grup JPNN), kemarin, petugas mulai bergerak ke titik-titik yang sebelumnya sudah ditentukan itu sekitar pukul 14.00 Wib. Titik-titik itu yakni empat tempat di kawasan Taman Rimba Jambi, Jambi Selatan dan satu lagi di kawasan SMP Negeri 2 Jambi.
Dalam razia itu, satu orang yang diduga pasangan mesum berhasil melarikan diri menggunakan Mobil Suzuki Escudo Nomor Polisi (Nopol) BM 849 GS.
Menurut Sabrianto, razia ini digelar menindaklanjuti laporan dari masyarakat tentang banyaknya kos-kosan yang digunakan sebagai tempat kumpul kebo.
‘’Kita menindak lanjuti laporan dari masyarakat tentang keberadaan rumah kos, yang utama kita lihat apakah betul itu rumah kos atau hanya tempat orang berkumpul pasangan tanpa status,’‘ katanya.
Menurut Sabrianto, apabila rumah kos-kosan tersebut terindikasi tempat kumpul pasangan tanpa status, perizinan rumah kost tersebut akan dievaluasi dan arahnya sampai pencabutan perizinan dan bisa disegel.
‘’Tindakan nanti, kalau memang rumah kost tersebut terindikasi tempat orang berkumpul tanpa status maka rumah tersebut akan kita cabut perizinan nya dan kita segel,’‘ ancamnya.
Pelaku yang tertangkap dalam razia kemarin untuk sementara hanya disuruh membuat surat pernyataan. ‘’Untuk pelaku, kita dari pemerintah kota sifat nya hanya pembinaan, dan kita minta mereka membuat surat pernyataan,’‘ katanya.
Selain merazia kos-kosan, Satpol PP Kota Jambi juga merazia sejumlah warnet di Kota Jambi yang diduga dijadikan tempat bolos pelajar.
Hasilnya, Sat Pol PP kota Jambi berhasil meringkus 17 siswa SMK, 3 siswa SMA, dan 8 Siswa SMP dalam razia di kawasan Jambi Selatan tersebut.
Bahkan, mirisnya, razia yang digelar mulai pukul 09.00-12.00 Wib itu, 5 dari 8 siswa SMP yang dibekuk petugas merupakan siswa SMP di kabupaten Muaro Jambi.
Salah seorang siswa berinisial K yang dikonfirmasi, kemarin mengaku berasal dari SMP 2 Tempino Muaro Jambi. Dia mengaku sengaja bolos sekolah untuk main di warnet dan diajak oleh teman satu sekolah yang berinisial A.
‘‘Kami berlima sengaja bolos sekolah untuk main di warnet, ‘‘ Kata K Pelajar Dari SMP 2 Tempino. Kasat Pol PP Kota Jambi Sabriyanto mengatakan, terkait warnet yang dijadikan tempat nongkrong pelajar, akan dievaluasi karena sudah diberi peringatan untuk melarang para pelajar main di warnet saat jam sekolah.
‘‘Jika pihak warnet masih melakukan hal itu juga, kita akan evaluasi perizinan bersama Dinas PTSP untuk meninjau perijinan tersebut, bila perlu kita cabut perijinannya atau ditutup jika memang mereka tidak mengindahkan peringatan yang kami sampaikan, ‘‘ tegas Sabriyanto.
Adi Triono Kabid Dikdas terkait razia yang menjaring para pelajar SMA dan SMP tersebut menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan pembinaan dan memanggil kepala sekolah masing-masing siswa yang terjaring razia. (cr4/r8/sam/jpnn)
Hasilnua, tiga warga yang diduga pasangan mesum plus satu orang pemilik kos-kosan, diamankan. Keenam orang itu yakni AS, KZ, AR, LS, AR dan AC. Saat diamankan petugas, mereka tidak bisa menunjukkan surat nikah.
‘‘Ada terindikasi pasangan tanpa status dan akan kita gali informasinya, apakah pasangan suami istri atau bukan,’’ jelas Kasat Pol PP Kota Jambi Sabrianto.
Pantauan Jambi Ekspres (Grup JPNN), kemarin, petugas mulai bergerak ke titik-titik yang sebelumnya sudah ditentukan itu sekitar pukul 14.00 Wib. Titik-titik itu yakni empat tempat di kawasan Taman Rimba Jambi, Jambi Selatan dan satu lagi di kawasan SMP Negeri 2 Jambi.
Dalam razia itu, satu orang yang diduga pasangan mesum berhasil melarikan diri menggunakan Mobil Suzuki Escudo Nomor Polisi (Nopol) BM 849 GS.
Menurut Sabrianto, razia ini digelar menindaklanjuti laporan dari masyarakat tentang banyaknya kos-kosan yang digunakan sebagai tempat kumpul kebo.
‘’Kita menindak lanjuti laporan dari masyarakat tentang keberadaan rumah kos, yang utama kita lihat apakah betul itu rumah kos atau hanya tempat orang berkumpul pasangan tanpa status,’‘ katanya.
Menurut Sabrianto, apabila rumah kos-kosan tersebut terindikasi tempat kumpul pasangan tanpa status, perizinan rumah kost tersebut akan dievaluasi dan arahnya sampai pencabutan perizinan dan bisa disegel.
‘’Tindakan nanti, kalau memang rumah kost tersebut terindikasi tempat orang berkumpul tanpa status maka rumah tersebut akan kita cabut perizinan nya dan kita segel,’‘ ancamnya.
Pelaku yang tertangkap dalam razia kemarin untuk sementara hanya disuruh membuat surat pernyataan. ‘’Untuk pelaku, kita dari pemerintah kota sifat nya hanya pembinaan, dan kita minta mereka membuat surat pernyataan,’‘ katanya.
Selain merazia kos-kosan, Satpol PP Kota Jambi juga merazia sejumlah warnet di Kota Jambi yang diduga dijadikan tempat bolos pelajar.
Hasilnya, Sat Pol PP kota Jambi berhasil meringkus 17 siswa SMK, 3 siswa SMA, dan 8 Siswa SMP dalam razia di kawasan Jambi Selatan tersebut.
Bahkan, mirisnya, razia yang digelar mulai pukul 09.00-12.00 Wib itu, 5 dari 8 siswa SMP yang dibekuk petugas merupakan siswa SMP di kabupaten Muaro Jambi.
Salah seorang siswa berinisial K yang dikonfirmasi, kemarin mengaku berasal dari SMP 2 Tempino Muaro Jambi. Dia mengaku sengaja bolos sekolah untuk main di warnet dan diajak oleh teman satu sekolah yang berinisial A.
‘‘Kami berlima sengaja bolos sekolah untuk main di warnet, ‘‘ Kata K Pelajar Dari SMP 2 Tempino. Kasat Pol PP Kota Jambi Sabriyanto mengatakan, terkait warnet yang dijadikan tempat nongkrong pelajar, akan dievaluasi karena sudah diberi peringatan untuk melarang para pelajar main di warnet saat jam sekolah.
‘‘Jika pihak warnet masih melakukan hal itu juga, kita akan evaluasi perizinan bersama Dinas PTSP untuk meninjau perijinan tersebut, bila perlu kita cabut perijinannya atau ditutup jika memang mereka tidak mengindahkan peringatan yang kami sampaikan, ‘‘ tegas Sabriyanto.
Adi Triono Kabid Dikdas terkait razia yang menjaring para pelajar SMA dan SMP tersebut menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan pembinaan dan memanggil kepala sekolah masing-masing siswa yang terjaring razia. (cr4/r8/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sering Cekcok, Tukang Bengkel Gantung Diri
Redaktur : Tim Redaksi