jpnn.com - SAMARINDA – Aparat gabungan Kota Samarinda menggelar razia dadakan di rumah kos, bangsal dan kontrakan di kelurahan Dady Mulya, Kecamatan Samarinda Ulu akhir pekan kemarin.
Razia yang dilakukan pihak kelurahan, kecamatan, Satpol PP, TNI dan Polri itu bertujuan mencari teroris. Awalnya, petugas gabungan menyisir kawasan KS Tubun dan berakhir di Jalan Wahidin Sudirohusodo.
BACA JUGA: Ternyata, Kampung 35 Mortir di Tasik adalah Tempat Sejarah Kelam
Sebanyak tujuh RT di sisir petugas gabungan. Untuk menghindari adanya teroris yang bersembunyi, petugas malam itu melakukan pendataan KTP yang belum melapor kepada Ketua RT setempat.
Selama kurang lebih dua jam mengobok-obok kawasan tersebut, puluhan warga pendatang yang berasal dari luar Kalimantan terbukti melakukan pelanggaran administrasian kependudukan. Mereka tidak melakukan kewajibannya untuk melapor ke RT setempat saat pertama kali bermukim.
BACA JUGA: Lihat..Civic Nahas; Oleng, Keluar Jalan, Terjun ke Sawah
Tak hanya menjaring warga pendatang yang belum wajib lapor, petugas gabungan juga mendapati sejumlah pasangan yang diduga melakukan tindak asusila di dalam kamar kost. Sebanyak delapan muda-mudi digiring ke Kantor Kelurahan Dadi Mulya yang terletak di jalan Angklung, untuk didata dan dibina.
"Selain untuk mencegah adanya pelaku yang terlibat jaringan teroris, razia ini juga sekaligus untuk melakukan pendataan bagi warga pendatang, termasuk mecegah adanya tindak asusila," kata Sekretaris Lurah Dadi Mulya, Nor Ilham. (rm-3/nha/jos/jpnn)
BACA JUGA: Berantem Sama Pacar, Pemuda Nekat Lompat ke Sungai
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mandi Berdua di Irigasi, Satu Meregang Nyawa
Redaktur : Tim Redaksi