jpnn.com, JAKARTA - BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID terus berkomitmen menggunakan energi ramah lingkungan dan energi baru terbarukan (EBT).
Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso menargetkan konsumsi energi yang berasal dari EBT perusahaan bisa terus meningkat hingga mencapai 40,2 juta giga joule (GJ) pada 2030.
BACA JUGA: Anggota MIND ID, PT Antam Bantu Pelestarian Lingkungan Jakarta Lewat RTH
Sebelumnya pada 2021, konsumsi energi EBT Grup MIND ID baru mencapai 33,5 juta Giga Joule dan akan meningkat sebesar 20 persen pada 2030 mendatang.
Kemudian, peningkatan konsumsi energi diprediksi akan terjadi pada 2060 yakni sebesar 57 persen atau sebesar 52,5 persen.
BACA JUGA: Hari Pohon Sedunia, Grup MIND ID Telah Menanam Jutaan Pohon untuk Reforestasi
“Untuk 2030 nanti, kami tingkatkan menjadi 40,2 juta giga joule atau 20 persen dari baseline 2021. Kemudian, dilanjutkan jadi 52,5 juta giga joule di 2060, di mana pemerintah beraspirasi sudah mencapai net zero emission (NZE),” kata Hendi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, pada Senin (27/11).
Mining Industry Indonesia, kata Hendi, terus berkomitmen mendukung aspirasi pemerintah untuk melakukan akselerasi transisi energi.
Hal itu sebagai upaya pengurangan emisi gas rumah kaca dan mendorong pencapaian nol emisi karbon yang ditargetkan Indonesia pada 2060.
Hendi mengatakan perusahaan induk pertambangan beranggotakan PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Timah Tbk, PT Inalum, dan PT Freeport Indonesia turut mendorong pencapaian nol emisi karbon melalui beberapa strategi yang sudah dan akan dilakukan MIND ID dalam beberapa tahun ke depan.
"Strategi yang kami formulasikan berbasis prinsip-prinsip yaitu ramah lingkungan dan berbasis energi baru terbarukan dengan melakukan implementasi efisiensi energi dalam kegiatan penambangan dan pengolahan hasil penambangan dalam rangka mengurangi konsumsi energi dan biaya operasional," ujarnya.
MIND ID juga menggunakan teknologi hijau dalam proses pertambangan seperti penambangan terbuka yang ramah lingkungan, menerapkan standar tinggi untuk mempromosikan konservasi energi dan pengurangan emisi, menerapkan sistem manajemen energi untuk mengoptimalkan konsumsi dan pengurangan emisi sebagai implementasi good mining practices.
Selain itu, memberikan edukasi dan komunikasi kepada semua stakeholder dan masyarakat mengenai manfaat transisi energi, melakukan pengembangan infrastruktur untuk mendukung distribusi dan penyimpanan energi terbarukan.
"Serta bekerja sama dengan pemasok energi dan stakeholder untuk mengembangkan proyek-proyek energi terbarukan," katanya.
Hendi juga peningkatkan komposisi biofuel, elektrifikasi mining fleet, elektrifikasi alat transportasi pendukung, mengembangkan penggunaan energi terbarukan melalui pembangunan PLTS dan PLTA sebagai bagian dari upaya mendorong penggunaan energi bersih, mengoptimalkan sistem manajemen energi, serta melakukan digitalisasi pengelolaan energi dan emisi.
"Sementara itu, program inovasi yang kami lakukan adalah pembangunan energi listrik tenaga surya atau fotovoltaik. Kemudian pembangunan bisnis PLTB dan pengembangan ekosistem baterai sebagai sarana untuk menyimpan energi yang dihasilkan dari energi baru terbarukan," ujarnya.
Urusan konsumsi energi, Grup MIND ID kemungkinan akan mengalami peningkatan dengan porsi terbesar dari sektor pemanfaatan energi listrik. Alhasil, kata dia, upaya transisi energi listrik wajib dilakukan Grup MIND ID dari semula menggunakan sumber energi fosil diubah dengan cara memanfaatkan energi terbarukan.
Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto mengapresiasi langkah MIND ID dalam mengakselerasi transisi energi di sektor pertambangan dan pembangkit listrik.
Menurut Sugeng, MIND ID terbukti memegang teguh komitmen untuk menjalankan good mining practice salah satunya dengan melakukan upaya akselerasi transisi energi.
"Dengan sejumlah langkah yang telah dilaksanakan maupun rencana ke depan di mana semuanya diorientasikan dengan net zero emission dengan tetap mempertahankan ketahanan energi nasional di mana affordability juga menjadi penting," kata Sugeng.(mcr10/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Lutviatul Fauziah