jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso menyampaikan komitmen mempekuat implementasi tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance atau GCG).
Hal itu disampaikan Hendi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI bersama MIND ID di Kompleks Parlemen, Senin (3/6).
BACA JUGA: Grup MIND ID Borong Penghargaan TJSL Berkat Komitmen Jaga Keberlangsungan Lingkungan
Menurutnya, langkah ini diharapkan dapat memperkecil potensi fraud, sehingga dapat memperbesar kemampuan perseroan dalam meningkatkan kinerja dan kontribusi pada negara.
MIND ID juga secara proaktif melalukan pengawasan mulai dari laporan keuangan hingga langkah strategis yang dijalankan oleh setiap anggota holding.
BACA JUGA: MIND ID jadi Best Corporate Action Handling versi BCOMSS 2024
"Kami sudah ada pedoman strategis mengenai implementasi GCG, dan fraud manajemen. Kami berkolaborasi dengan seluruh direksi di masing-masing Anggota Holding sehingga telah berhasil membuat komite tata kelola dan komite etik untuk makin proaktif dapat menganalisa dan mengatisipasi berbagai potensi yang mengahambat pengembangan usaha operasional ke depan," jelas Hendi
Terkait ANTAM, Hendi menyampaikan perseroan sudah melakukan pemberhentian izin kegiatan pemberian cap emas oleh piham eksternal.
MIND ID bersama PT ANTAM (Tbk) memastikan perkara serupa tidak akan lagi terulang ke depan, dan beritikad baik untuk menyelesaikan perkara lama yang saat ini tengah menjadi perhatian publik.
Selanjutnya, pada PT TIMAH (Tbk), Hendi menjelaskan bahwa perbincangan tersebut muncul karena langkah MIND ID yang terlebih dahulu membawa hal ini ke forum yang lebih tinggi yakni Kemenko Maritim dan Investasi, BPK dan BPKP.
MIND ID bersama TIMAH, saat ini terus proaktif melakukan perbaikan tata kelola dan terus merangkul seluruh stake holder untuk dapat bersama menjaga Timah selaku mineral strategis Indonesia.
"Tentu tugas kami di holding dan masing-masing Anggota cukup banyak. Namun, kami komitmen untuk dapat menyeleaaikan masalah yang lalu, serta dapat mewariskan kinerja yang lebih baik ke depannya," imbuhnya.
Anggota Komisi VI DPR Fraksi Partai Golongan M. Sarmuji berharap MIND ID selaku strategic holding dapat menjadi garda terdepan dalam menanggulangi fraud dan kejahatan di Industri pertambangan Indonesia.
Dia berharap MIND ID dapat melakukan kajian mendalam dan melakukan diagnosa serta dapat menyusun langkah-langkah perbaikan yang komprehensif agar perusahaan tambang mineral negara dapat memiliki kinerja yang positif dan berkelanjutan.
"Semoga hal-hal yang sebelumnya terjadi itu tidak terjadi lagi. Saya yakin pendapatan karyawan BUMN tidak kurang, dan moralitas karyawan BUMN juga tidak rusak semua. Semoga peran MIND ID dan komisaris di setiap Anggota Holding ke depan lebih proaktif dalam melakukan pengawasan," kata Sarmuji.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul