JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Partai Damai Sejahtera (DPP PDS), yang sudah resmi mengusung DR RE Nainggolan sebagai cagub Sumut di pilgub 2013, mengklain jagonya itu sudah memenuhi persyaratan dukungan partai pengusung.
Sekjen DPP PDS Sahat Sinaga menyebutkan, sebagai partai pengusung, PDS sudah menggalang komunikasi dengan sejumlah partai lain, yang menyatakan siap untuk bersama-sama membangun koalisi mencalonkan mantan sekdaprov Sumut itu.
Hanya saja, saat ditanya partai mana saja yang sudah pasti siap bergandengan tangan dengan PDS mengusung RE Nainggolan, Sahat belum mau memberikan bocoran. Alasannya, komitmen sejumlah partai yang sudah diajak komunikasi itu belum tertuang secara hitam di atas putih, alias baru komitmen lisan, belum tertulis.
"Nanti pada saatnya akan diumumkan bersama. Kita berharap, komitmen itu bisa dijaga sampai dengan final, sampai ada kesepakatan tertulis. Mudah-mudahan pertengahan bulan ini sudah final," kilah Sahat kepada JPNN kemarin (5/7).
Seperti diketahui, syarat dukungan partai untuk bisa mengusung calon adalah jumlah raihan suara partai-partai pada pileg 2009 itu minimal setara 15 persen kursi di dewan.
Ditanya berapa persen jumlah suara partai koalisi pengusung RE Nainggolan, Sahat tetap belum mau menyebutkan. "Yang jelas cukup, malah lebih. Tapi kita tunggu saja komitmen mereka sampai final," ujarnya lagi.
Mengenai calon wakilnya, Sahat mengaku para partai yang siap mengusung RE Nainggolan, belum memutuskan. "Yang jelas pakai prinsip pluralisme, baik dari segi keagamaan maupun etnisitas. Meski sebagai pemuda saya menjunjung tinggi prinsip NKRI, tapi realita politik harus dihadapi. Pluralisme harus diakomodir," terangnya.
Ditegaskan juga, PDS siap berjibaku memenangkan RE Nainggolan. Bahkan, pada Selasa (3/7) lalu, Sahat mengaku menyertai RE Nainggolan untuk acara sosialisasi pencalonannya di Nias Barat.
Mengenai sikap PDS sendiri, sudah harga mati untuk mengusung RE Nainggolan. PDS tidak akan lari ke lain hati. "Kita sudah pacaran lama," cetusnya. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dianggap Lecehkan Kitab Suci, Jokowi-Ahok Harus Minta Maaf
Redaktur : Tim Redaksi