Ibukota Canberra jauh dari sebuah kota yang ideal dibandingkan kota-kota lain di Australia, tapi Indonesia telah menyatakan terinspirasi untuk merancang ibukota barunya di Indonesia.

Pekan lalu, Presiden Joko Widodo berkunjung ke Canberra, dimana ia juga mendapat kesempatan terhormat untuk menyampaikan pidatonya di depan anggota parlemen Australia.

BACA JUGA: Pria Brisbane Diduga Bakar Hidup-Hidup Istri dan Tiga Anaknya di Dalam Mobil

Ia sempat melihat-lihat kota Canberra, termasuk dari ketinggian Mount Ainslie, sambil menyampaikan rasa berkesannya dengan ibukota Australia itu.

"Saya kira kalau kita lihat tadi, tata kotanya sangat bagus sekali, ya yang baik-baik akan kita ambil untuk pembangunan ibukota baru," ujar Presiden Jokowi.

BACA JUGA: Kisah Para WNI yang Harus Habiskan Masa Tuanya di Australia?

"Baik manajemennya, baik tata kotanya, kita lihat tadi di gedung-gedung pemerintah tidak ada yang tingginya lebih dari tujuh lantai."

Presiden Jokowi juga mengatakan kepastian kepindahan ibukota baru dengan target di tahun 2024, sekarang tinggal menunggu undang-undang DPR.

BACA JUGA: Warga Indonesia Tak Disarankan Masuk Australia dengan Cara Ini

External Link: Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Mount Ainslie, Canberra.

 

Sementara dalam pidatonya di depan anggota parlemen, Presiden Jokowi mengatakan pembangunan ibukota yang baru adalah sebuah komitmen.

"Kota yang pintar, dengan teknologi hijau dan ramah lingkungan adalah bagian dari upaya transformasi ekonomi, berdasarkan inovasi, sains, dan teknologi." Potensi dampak sosial dan lingkungan

Tapi kota Canberra dikenal sebagai kota yang sepi dengan transportasi umum yang terbatas telah menjadi perhatian Elisa Sutanudjaja, Direktur Rujak Centre for Urban Centre.

Awal perencanaan kota Canberra dipengaruhi oleh era modernisasi, di saat budaya pengunaan mobil sedang meningkat, katanya.

"Konsep ibukota baru Indonesia mengingatkan saya pada Canberra, dengan titik-titik dan danau buatan ... monumennya," ujar Elisa.

"Akan menjadi sulit bagi warga untuk berpergian dalam kota, kecuali kalau menggunakan mobil," tambahnya. Photo: Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Scott Morrison saat tampil di depan anggota parlemen Australia, 10 Februari lalu. (ABC News: Ian Cutmore)

 

Kalimantan Timur telah dipilih sendiri oleh Presiden Jokowi karena rendahnya resiko bencana alam dan telah ada infrastruktur dasar di sekelilingnya.

Namun, banjir melanda di wilayah ini pada pekan ini dengan ketinggian air mencapai 1,9 meter menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Jika dibandingkan Canberra, ada pula sejumlah perbedaan karakter dengan ibukota baru tersebut nantinya.

Sebagai contoh, Canberra memiliki populasi yang relatif kecil dan rentan terhadap bencana nasional, seperti kebakaran hutan dan kekeringan. Photo: Ribuan hektar di Kalimantan Timur akan digunakan untuk pembuatan ibukota baru. (ABC News: Phil Hemingway )

 

"Fakta bahwa Canberra adalah ibu kota yang murni direncanakan, tanpa ada sejarah perkotaan sebelumnya, adalah satu-satunya penjelasan yang masuk akal untuk menjadikannya sumber inspirasi bagi ibukota baru Indonesia," ujar Amanda Achmadi, dosen senior di desain arsitektur dari University of Melbourne.

Kalimantan Timur juga menjadi rumah bagi orangutan, beruang madu, dan monyet berhidung panjang, beberapa di antaranya sudah terancam keberadaannya akibat pertambangan batu bara dan perkebunan kelapa sawit.

Di wilayah ini ditemukan lebih dari 1.700 bekas tambang batubara yang meninggalkan lubang-lubang besar, sehingga perlu ditutup sebelum pembangunan dimulai.

"Kita perlu mempertimbangkan potensi dampak negatif dari lingkungan dan sosial dari kota yang nantinya diproyeksikan akan dihuni 5 juta tambahan penduduk ke situ," kata Dr Amanda.

Setelah pemberitaan ABC dalam bahasa Inggris soal Canberra yang jadi inspirasi pembangunan ibukota baru Indonesia, sejumlah warga Australia menyampaikan pendapatnya di jejaring sosial.

"Canberra memiliki konsep yang hebat, tapi harus dijaga dari birokrat dan pemerintah yang merusaknya. Jika Indonesia bisa mencegahnya, maka akan jadi model yang patut ditiru," ujar salah satu pengguna Facebook.

Yang lain menulis, "mengikuti kota Canberra adalah sempurna untuk ditiru Presiden Jokowi, tapi jangan diikuti kelakuan politisinya".

Sementara ada pula warga lokal Canberra yang mengaku kenyamanan tinggal di kota Canberra yang sepi dari keramaian, tidak seperti di Sydney dan Melbourne, sehingga memberikan "ketenangan jiwa".

BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Victoria Diminta Mewaspadai Orang yang Baru Mengunjungi Indonesia

Berita Terkait