Reaktivasi Pabrik Pupuk Iskandar Muda Tingkatkan Kapasitas Produksi

Senin, 14 Maret 2022 – 15:37 WIB
PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), produsen pupuk anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero). Foto dok PIM

jpnn.com, JAKARTA - PT Pupuk Indonesia terus mendukung program reaktivasi pabrik PT Pupuk Iskandar Muda (PT PIM), yakni pabrik PIM-1 sebagai upaya peningkatan kapasitas produksi pupuk nasional.

SVP Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana mengatakan reaktivasi tersebut tidak mungkin terlaksana tanpa dukungan Kementerian ESDM dan SKK Migas.

BACA JUGA: Awkarin Mengalami Trauma Besar, Apa Sebabnya?

Kementerian ESDM, sambung Wijaya, sudah menyiapkan pasokan LNG untuk melancarkan reaktivasi PIM-1.

"Pabrik ini sudah 10 tahun lebih mati, dan akhirnya pada Februari lalu pabrik ini bisa dihidupkan kembali. Ini tentunya sebuah usaha yang luar biasa, apalagi di saat terjadinya krisis energi dunia yang mana tentunya ada sektor lain yang menjadi prioritas kebutuhan energi," ujar Wijaya.

BACA JUGA: Menteri BUMN Kawinkan Program Makmur Pupuk Indonesia dengan KUR

Wijaya menambahkan agar PIM-1 bisa terus beroperasi ke depannya, dibutuhkan pasokan gas yang cukup dan Pupuk Indonesia maupun PIM terus berkoordinasi dengan Kementerian ESDM.

“Pihak ESDM sudah mengupayakan kargo LNG agar PIM-1 bisa hidup kembali. Hal ini kami sadari butuh proses dan perlu waktu, tapi kami sangat berterima kasih atas perhatian yang diberikan kepada industri pupuk, sehingga kami bisa mengoperasikan lagi PIM-1," jelas Wijaya.

BACA JUGA: Bikin Heboh Karena Bawa Nama Paris Fashion Week, Brand MS Glow Minta Maaf

Pemerintah saat ini sudah mengalokasikan lima kargo LNG untuk pengoperasian PIM-1 tersebut.

Saat ini PT PIM mengoperasikan dua pabrik urea, yaitu PIM-1 dan PIM-2.

Produsen pupuk yang berbasis di Lhoksemauwe ini berhasil melakukan reaktivasi pabrik amoniak PIM-1 pada akhir Januari lalu, yang dilanjutkan dengan hidupnya lagi pabrik urea pada awal Februari.

Pabrik ini mempunyai kapasitas produksi 570 ribu ton per tahun dan sempat tidak beroperasi selama 10 tahun karena kendala pasokan gas dan faktor teknis lainnya.

“Dengan beroperasinya pabrik ini, kami sebagai holding optimis PT PIM akan dapat memenuhi target produksinya," kata Wijaya.

Untuk saat ini, pabrik PIM-1 kembali dimatikan sementara untuk melanjutkan proses perbaikan dan perawatan sambil menunggu kargo LNG berikutnya.

Di samping itu, PT PIM juga mempunyai pabrik PIM-2 yang saat ini beroperasi lancar dengan pasokan gas yang memadai.

“Jadi operasional pabrik berjalan baik dan pasokan pupuk untuk wilayah tanggung jawab PT PIM tetap terjaga dengan jumlah stok yang cukup," seru Wijaya.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler