Real Count KPU: Prabowo Masih Unggul saat Dugaan Kecurangan Pemilu Bermunculan

Kamis, 15 Februari 2024 – 21:12 WIB
Warga menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024 di TPS 35, Kampung Curug, Desa Bojong Koneng, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (14/2). Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Pasangan capres-cawapres bernomor urut 2 Prabowo-Gibran masih unggul jauh dari kompetitornya, di real count KPU hingga Kamis (15/2) pukul 20.30 WIB.

Dari progres penghitungan 366.797 dari 823.236 TPS (44,56 %), Prabowo-Gibran mendulang 22.822.988 atau 56,72% suara.

BACA JUGA: Real Count KPU DPD RI Jabar, Perolehan Suara Komeng Melambung Tinggi, Hahaha

Paslon bernomor urut 1 Anies-Muhaimin di urutan kedua dengan 10.232.036 (25,43%) suara.

Duet bernomor urut 3 Ganjar-Mahfud di peringkat terakhir dengan 7.180.390 (17,85%) suara.

BACA JUGA: PDI Perjuangan Masih Unggul dalam Real Count KPU

Sejak kemarin, Prabowo-Gibran tak goyah di atas, stabil di 54% ke atas.

Namun, di tengah keunggulan Prabowo-Gibran tersebut, bermunculan dugaan kecurangan pemilu, mark up suara, atau kesalahan input di Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU.

BACA JUGA: Dugaan Kecurangan Pemilu 2024: Suara Prabowo 114, Diinput jadi 414

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asyari menegaskan tak ada niat dari pihaknyua untuk memanipulasi Formulir Model C1-Plano atau catatan hasil penghitungan suara Pemilu 2024 pada Sirekap.

"Tidak ada niat memanipulasi, tidak ada niat untuk mengubah hasil suara karena pada dasarnya Formulir C1 Hasil Plano diunggah apa adanya," ujar Hasyim di Kantor KPU RI, Jakarta, Kamis.

Pria yang sudah mendapat teguran dari Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu itu menjelaskan pula bahwa bahwa Formulir Model C1-Plano yang diunggah oleh petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) itu dapat dimonitor dan disaksikan bersama-sama.

Hasyim menegaskan bahwa KPU akan terus mengunggah Formulir Model C1-Plano agar masyarakat terus mengetahui sampai batas akhir.

"Hanya saja untuk konversi yang kebetulan sistem membacanya kurang akurat atau kurang tepat nanti akan dilakukan koreksi supaya sesuai dengan apa yang formulir yang diunggah," katanya. (jpnn/antara)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler