TOKYO - Sebuah terobosan dan penemuan baru berhasil mentransformasikan sumber tenaga listrik dengan memanfaatkan panas tubuh manusia. Dengan demikian, mengisi ulang (recharge) baterai telepon seluler (ponsel) serta iPad dan gadget pribadi lainnya tak perlu harus mencari colokan listrik.
Fujifilm Holding Corp. (Fujifilm), perusahaan optik dan gambar asal Jepang, berhasil mengembangkan sebuah film ringan yang bisa melekat pada kulit dan mengumpulkan energi panas yang berasal dari tubuh manusia untuk dikonversi menjadi tenaga listrik.
Perangkat (baca: film ringan) itu dinamai konverter thermoelektrik. Dengan perangkat tersebut, seseorang bisa mengisi ulang baterai smartphone miliknya saat berada di luar rumah. Yakni, dengan menggunakan energi atau panas tubuhnya. Perkembangan itu bisa mengakhiri metode tradisional penggunaan charger baterai dengan mengaitkannya pada colokan listrik.
Dengan bantuan panel surya agar konversinya lebih efektif, perangkat tersebut juga mampu mengisi ulang listrik untuk laptop dan eReader. Sebagai sumber energi bagi berbagai peralatan teknologi tinggi lain, konverter itu tentu diharapkan oleh penemunya bisa dipasang pada kulit para pasien untuk menghidupkan alat bantu medis yang mereka butuhkan.
Konverter berupa material polimer organik tersebut diciptakan Fujifilm bersama dengan Japan"s National Institute of Advanced Industrial Science and Technology (AIST). Material polimer itu mampu mendeteksi perubahan temperatur lingkungan sekitar sebesar satu derajat Celsius. Dengan kata lain, konverter tersebut mulai menghasilkan tenaga listrik saat menyentuh kulit.
Produk organik serupa pernah dibuat di masa lalu. Tetapi, produk terbaru ini dinilai jauh lebih efisien dibandingkan dengan konverter lain yang pernah ada sebelumnya.
Konverter itu juga bisa dibuat dengan mesin cetak. Artinya, peralatan ini bisa saja dibikin dengan ukuran apapun yang diperlukan. Material polimer tersebut bisa pula dipasang maupun dilekatkan pada berbagai bagian tubuh.
Penemuan Fujifilm itu diluncurkan pada forum the 12th International Nanotechnology Exhibition and Conference (Nanotech 2013) di Tokyo, Jepang, pada 30 Januari hingga 1 Februari lalu. Pameran tersebut menjadi ajang pamer berbagai penemuan dan gadget dari seluruh dunia.
Demonstrasi singkat pun diperlihatkan dalam acara tersebut. Saat itu, seseorang menempelkan tangannya pada material polimer. Sebuah mobil mainan lantas bergerak di atas track di dekatnya.
Peralatan konversi panas tubuh tersebut bukan satu-satunya yang dirilis Fujifilm. Mereka memamerkan pula pengeras suara terbaru yang dapat digulung. Rencananya, Fujifilm akan merilis detail soal polimer konversi panas tubuh itu dalam the 60th JSAP Spring Meeting 2013 pada 27-30 Maret nanti di Perfektur Kanagawa, Jepang. (dailymail/dwi)
Fujifilm Holding Corp. (Fujifilm), perusahaan optik dan gambar asal Jepang, berhasil mengembangkan sebuah film ringan yang bisa melekat pada kulit dan mengumpulkan energi panas yang berasal dari tubuh manusia untuk dikonversi menjadi tenaga listrik.
Perangkat (baca: film ringan) itu dinamai konverter thermoelektrik. Dengan perangkat tersebut, seseorang bisa mengisi ulang baterai smartphone miliknya saat berada di luar rumah. Yakni, dengan menggunakan energi atau panas tubuhnya. Perkembangan itu bisa mengakhiri metode tradisional penggunaan charger baterai dengan mengaitkannya pada colokan listrik.
Dengan bantuan panel surya agar konversinya lebih efektif, perangkat tersebut juga mampu mengisi ulang listrik untuk laptop dan eReader. Sebagai sumber energi bagi berbagai peralatan teknologi tinggi lain, konverter itu tentu diharapkan oleh penemunya bisa dipasang pada kulit para pasien untuk menghidupkan alat bantu medis yang mereka butuhkan.
Konverter berupa material polimer organik tersebut diciptakan Fujifilm bersama dengan Japan"s National Institute of Advanced Industrial Science and Technology (AIST). Material polimer itu mampu mendeteksi perubahan temperatur lingkungan sekitar sebesar satu derajat Celsius. Dengan kata lain, konverter tersebut mulai menghasilkan tenaga listrik saat menyentuh kulit.
Produk organik serupa pernah dibuat di masa lalu. Tetapi, produk terbaru ini dinilai jauh lebih efisien dibandingkan dengan konverter lain yang pernah ada sebelumnya.
Konverter itu juga bisa dibuat dengan mesin cetak. Artinya, peralatan ini bisa saja dibikin dengan ukuran apapun yang diperlukan. Material polimer tersebut bisa pula dipasang maupun dilekatkan pada berbagai bagian tubuh.
Penemuan Fujifilm itu diluncurkan pada forum the 12th International Nanotechnology Exhibition and Conference (Nanotech 2013) di Tokyo, Jepang, pada 30 Januari hingga 1 Februari lalu. Pameran tersebut menjadi ajang pamer berbagai penemuan dan gadget dari seluruh dunia.
Demonstrasi singkat pun diperlihatkan dalam acara tersebut. Saat itu, seseorang menempelkan tangannya pada material polimer. Sebuah mobil mainan lantas bergerak di atas track di dekatnya.
Peralatan konversi panas tubuh tersebut bukan satu-satunya yang dirilis Fujifilm. Mereka memamerkan pula pengeras suara terbaru yang dapat digulung. Rencananya, Fujifilm akan merilis detail soal polimer konversi panas tubuh itu dalam the 60th JSAP Spring Meeting 2013 pada 27-30 Maret nanti di Perfektur Kanagawa, Jepang. (dailymail/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahmadinejad Siap Jadi Astronot Pertama Iran
Redaktur : Tim Redaksi