Regulasi dan Tantangan Pengoperasian Drone di Indonesia

Selasa, 22 Desember 2020 – 03:08 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, implementasi drone di masa depan memiliki potensi yang tidak terbatas, baik di sektor nirlaba ataupun sektor komersial.

Namun, dengan manfaat yang besar, drone juga memiliki risiko jika tidak diatur dan dikelola dengan tepat.

BACA JUGA: Budi Karya Sumadi; Jangan Bersama-sama di Tanggal 1 November

“Oleh sebab itu, beberapa langkah harus dilakukan untuk meningkatkan mitigasi risiko terkait drone,” kata Budi dalam webinar internasional bertajuk Regulations and Challenges in Drone Operation yang diselenggarakan Puslitbang Transportasi Udara Balitbang Perhubungan pada 17 Desember 2020.

Dia menambahkan, pengoperasian drone harus mengutamakan keselamatan, keamanan, dan kepatuhan di sektor penerbangan.

Oleh karena itu, terdapat beberapa tantangan dalam perkembangan teknologi drone, terutama untuk penggunaan komersial di Indonesia, khususnya di perkotaan.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan Umiyatun Hayati Triastuti menjelaskan, pengoperasian drone di negara lain dapat menjadi pembelajaran untuk diterapkan di Indonesia.

“Untuk itu, diperlukan pertukaran informasi dari pakar internasional tentang pengembangan operasi dan praktik penggunaan drone,” ujar dia.

Untuk meminimalkan pengoperasian drone yang membahayakan dan tidak tepat, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melakukan sosialiasi dan melibatkan komunitas pengguna drone untuk menginformasikan penataan pengoperasian drone di ruang udara Indonesia.

Penataan dilakukan agar tidak terjadi pelanggaran zona larangan terbang dan untuk menjaga keselamatan penerbangan.

Di Amerika Serikat, UPS Flight Forward (di bawah NC IPP dan Wing Aviation LLC di bawah VA IPP) telah memperoleh sertifikasi FAA untuk beroperasi sebagai drone yang memungkinkan pengiriman paket medis dan komersial sesuai dengan aturan yang berlaku.

UPSFF dan Matternet juga telah melakukan lebih dari 1.500 pengiriman medis menggunakan drone untuk lebih dari 6.600 pasien di WakeMed medical campus di Raleigh, North Carolina.

Sementara itu di Eropa, penerapan drone dapat memberikan solusi untuk permintaan pengiriman barang yang akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan pasar.

Pengembangan drone juga dapat dilakukan untuk keperluan dan pengiriman mendesak, baik di perkotaan maupun di pedesaan.

Dibandingkan dengan moda transportasi lain, seperti transportasi darat dan transportasi udara konvensional, penerapan drone untuk pengiriman barang dapat menjadi lebih kompetitif.

Meskipun drone tidak membawa muatan barang dalam jumlah yang besar seperti kargo yang diangkut dengan pesawat udara, pengiriman dengan drone dapat dilakukan lebih cepat. (jos/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler