jpnn.com, MAKASSAR - Regulasi baru Gojek Traveloka Liga 1 (GTL1) yang dikeluarkan PSSI dianggap jauh dari aturan FIFA.
CEO PT PSM, Munafri Arifuddin mengatakan, ada beberapa regulasi yang diterapkan PSSI di GTL 1 perlu dikaji ulang. Dan itu yang sedang dilakukannya saat ini.
BACA JUGA: Nilmaizar Kurang Sepakat dengan Aturan Baru PSSI Ini
Seperti, penggantian lima pemain dalam satu pertandingan dan mengenai regulasi U-23.
Menurutnya, pergantian lima pemain dan mewajibkan klub merekrut lima pemain U-23 dan memainkan tiga di antaranya selama 45 menit nyaris tak pernah terdengar diterapkan di liga manapun. Kecuali di Indonesia.
BACA JUGA: PSSI Pastikan Juara Liga 1 Tanpa Hadiah Uang Tunai
Apabila itu, kata dia, tetap dipaksakan untuk diterapkan, bisa saja regulasi itu akan menjadi sindiran penyelenggara liga lainnya di luar negeri.
"Idealnya sebuah regulasi harus mengacu aturan FIFA," katanya.
BACA JUGA: Persib vs Arema Jadi Laga Pembuka Liga 1
Mantan pelatih PSM, Syamsudin Umar menilai yang dilakukan PSSI merupakan perubahan yang baik demi kemajuan sepak bola Indonesia.
Karena itu, apapun keputusannya harus didukung. Khususnya, soal penerapan pemain muda.
Apalagi sejauh ini PSSI akan mengucurkan dana segar Rp7,5 miliar ke setiap klub.
Kucuran dana ini sangat membantu klub untuk melakukan pembinaan.
"Kalau memang diberikan penuh kan bagus, tetapi kita belum tahu apakah ada syarat-syarat lainnya," ujarnya, seperti diberitakan FAJAR (Jawa Pos Group).
Sekadar diketahui, di akhir kompetisi operator PT Liga Indonesia Baru akan menyiapkan hadiah untuk beberapa kategori.
Seperti tim fair play, pencetak gol terbanyak, pemain terbaik, pemain muda terbaik dan wasit terbaik. Nilainya masih didiskusikan. (irw/aba)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Disponsori Dua Bisnis Online, Ini Nama Resmi Liga 1
Redaktur & Reporter : Soetomo