jpnn.com - BATUJAJAR - Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat mengklaim pelaksanaan arus mudik dan balik lebaran tahun 2013 ini berjalan relatif lancar dan lebih aman jika dibandingkan dengan sebelumnya.
Kepala Seksi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dishubkominfo Kabupaten Bandung Barat, A. Fauzan mengatakan, bahwa berdasarkan penghitungan petugas Dishub yang ditempatkan di kawasan Padalarang, puncak arus mudik Lebaran tahun ini terjadi pada H-5 yang mencapai 105.976 kendaraan. Sementara arus balik di jalur ini terjadi pada H+4 yang dilewati sampai 119.303 kendaraan.
BACA JUGA: Datangkan Ustadz untuk Redakan Emosi Napi
"Pelaksanaan mudik tidak terfokus dalam satu hari saja sehingga kepadatan arus kendaraan dapat dikendalikan. Begitu pula dengan arus balik, perbedaan waktu masuk perusahaan juga berpengaruh terhadap kondisi lalu lintas yang melewati Jalan Raya Padalarang," ujar Fauzan kepada Radar Bandung (JPNN Group), Senin (19/8).
Dia menjelaskan, rekayasa lalu lintas (Lalin) yang dibuat oleh pihak kepolisian juga berpengaruh terhadap kelancaran arus lalu lintas baik saat mudik maupun arus balik. Namun begitu, ia mengakui bahwa dibeberapa persimpangan jalan terjadi antrean kendaraan seperti di pertigaan Pasar Tagog Padalarang namun tidak menimbulkan kemacetan yang cukup panjang.
BACA JUGA: Keluarga Napi Cemas, Berduyun-duyun ke Lapas
Selain kelancaran lalu lintas, ia juga mengklaim bahwa angka kecelakaan lalu lintas pada tahun ini menurun sekitar 30 persen dari tahun sebelumnya. Meskipun dikatakan cukup berhasil, namun ia mengharapkan pada arus mudik dan balik tahun depan bisa lebih baik lagi dari sebelumnya.
"Meskipun arus mudik pada tahun ini ada peningkatan sekitar 5 persen tapi dapat diimbangi dengan kepatuhan para pengguna jalan raya khususnya sepeda motor sehingga angka kecelakaan lalu lintas pada tahun ini bisa ditekan,"ujar Fauzan.
BACA JUGA: Harga Daging Belum Terkendali
Sementara itu, arus mudik di kawasan Lembang relatif normal. Kata dia, Lembang hanya terjadi penumpukan kendaraan ketika memasuki liburan saja seperti yang terjadi pada H+1 lebaran. Pada hari tersebut, arus kendaraan yang memasuki kawasan Lembang mengalami peningkatan antara 50 sampai 56 ribu kendaraan padalah normalnya hanya antara 39 sampai 41 ribu kendaraan saja.
Untuk puncak arus mudik yang melewati Lembang terjadi pada H-1, dari kedua arah baik menuju Subang ke Bandung maupun sebaliknya jumlah kendaraan mencapai 46.701 yang 70 persennya didominasi oleh pengguna sepeda motor. Sementara untuk arus balik terjadi pada H+1 yang mencapai sekitar 56 ribu kendaraan dan terus turun sampai Sabtu (17/8) serta mengalami lonjakan arus kendaraan kembali pada Minggu (18/8).
"Untuk kawasan Lembang tidak hanya didatangi oleh warga yang akan mudik lebaran saja, akan tetapi juga warga yang ingin mengunjungi berbagai lokasi wisata yang berada di kawasan Lembang," katanya.
Ia melanjutkan, angka kecelakaan pada arus mudik dan balik ini dapat ditekan karena masyarakat telah mematuhi peraturan lalu lintas. Selain itu, khususnya para pengguna sepeda motor telah mengikuti aturan keselamatan di jalan raya seperti ambang kecepatan tidak melebihi 40 Km/jam. Untuk pelaksanaan mudik tahun depan, Fauzan mengimbau agar pemudik tidak lagi menggunakan sepeda motor yang tidak didesain untuk perjalanan jauh.
"Seperti diketahui bahwa jumlah kecelakaan lalu lintas didominasi oleh sepeda motor maka dari itu kami imbau agar pada pelaksanaan mudik tahun depan tidak lagi menggunakan sepeda motor. Bila memang terpaksa, diharapkan jangan membawa barang berlebihan atau memuat banyak orang agar kecelakaan lalu lintas akibat sepeda motor ini bisa dikurangi," lanjutnya. (dep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Santri Kecam Militer Mesir
Redaktur : Tim Redaksi