Rekening Diatasnamakan Saya Sebagai Suami

Minggu, 19 Mei 2013 – 04:48 WIB
Aiptu Labora Sitorus (kiri) yang bertugas di Polres Raja Ampat, Papua Barat saat foto bersama dengan wartawan Radar Sorong. Foto: Ist/Radar Sorong/JPNN
KASUS yang menjerat seorang bintara Polres Raja Ampat, Papua Barat, Aiptu Labora Sitorus terus bergulir. Setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Papua, sang Aiptu yang memiliki rekening miliaran rupiah tersebut kembali menggelar jumpa pers di sekretariat Pembela Kesatuan Tanah Air (PEKAT) di Kompleks Harmoni Plaza, Jalan Suryopranoto, Jakarta Pusat kemarin (18/5).

Berikut pengakuan dari Aiptu Labora Sitorus saat jumpa pers terkait dengan kasus yang tengah dihadapinya.

Bagaimana tanggapan Anda terkait ditemukannya rekening gendut atas nama yang berbeda-beda?

Masalah rekening gendut itu saya tidak dapat menjawabnya. Saya menyerahkan kepada yang menginformasikan. Namun saya ingin memberitahukan bahwa usaha keluarga itu berawal dari kecil, lalu kami pinjam kredit dari bank sampai menjadi sekarang. Jadi untuk menjawab pertanyaan itu tanyakan kepada yang menginformasikan.

Apakah rekening tersebut diatasnamakan Anda atau istri?

Kebetulan memang rekening tersebut atas nama saya sebagai suami. Jadi memang ada kesalahan di manajemen, tetapi memang ada kesepakatan di antara keluarga dengan komisaris. Sehingga maksudnya mereka itu (pihak keluarga dan komisaris) adalah sebagai fungsi kontrol saja tidak ada yang lain. Jadi bukan dari pribadi saya sebagai anggota (polri), tidak. Memang kebetulan disepakati bersama dan saya pun menyetujui.

Berapa nilai saldo di keempat rekening Anda sebelum diblokir?

Kosong. Itu karena persoalan kasus ini kan sudah lama, bahkan saya tidak menyangka sejauh ini. Ternyata dari pihak penyidik sudah memikirkan semua kegiatan masuk dan keluarnya keuangan. Jadi uang yang ada di rekening sudah digunakan untuk biaya operasi (perusahaan).

Jadi sebelumnya ada berapa?

Sekitar 4 atau 5 miliar.

Apakah Anda suka menanyakan pemasukan atau pengeluaran keuangan ke istri?


Mengenai pemasukkan keuangan itu karena adanya kesepakatan. Jadi waktu santai atau waktu lainnya wajib harus saya beritahukan kepada yang punya rekening masing-masing.

Apakah Anda sering mengenai masalah kualitas barang?


Saya serahkan kepada para pelaksana dan hanya berbentuk keuangan saja. Jadi mereka (pihak perusahaan) juga tahu bahwa saya tahu mengenai masalah keuangan agar mereka juga senang. Jadi jika ada pemasukkan saya yang memberitahukan kepada mereka karena (pemasukan tersebut) melalui rekening saya.

Bagaimana dengan adanya indikasi pemalsuan data profesi di salah satu rekening Anda?


Tidak dipalsukan itu. Apabila ada salah satu rekening yang datanya berbeda dari rekening yang lain mungkin itu dari banknya, tapi tidak dipalsukan. (dod)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lolos Tes, Bukan Jaminan Honorer K2 jadi PNS

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler