jpnn.com, JAKARTA - PT Rekayasa Industri (Rekind) lolos dalam tender proyek Pembangunan Pusat Produksi Olefin dan Aromatic milik PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI).
Dalam proyek ini, BUMN bidang Engineering, Procurement, Construction and Commisioning (EPCC) berkolaborasi dengan Jo Hyundai Engineering Co., Ltd.
BACA JUGA: Rekind Salurkan Wastafel Tanpa Sentuh untuk Warga
"Kami bersyukur proses tendernya berjalan lancar, bersih, sesuai dengan harapan kami bersama," ujar SVP Corporate Secretary & Legal PT Rekind Edy Sutrisman, dalam keterang tertulis, Jumat (25/9).
Proyek dengan investasi senilai Rp50 triliun dengan sebutan TPPI Olefin Complex itu akan memproduksi High Density Polyethylene (HDPE) sebanyak 700.000 ton per tahun, Low Density Polyethylene (LDPE) sebanyak 300.000 ton per tahun, dan Polipropilena (PP) 600.000 ton per tahun.
BACA JUGA: Rekind jadi Salah Satu BUMN yang Membantu Pemulihan Ekonomi Covid saat Pandemi Covid-19
Keterlibatan Rekind dalam proyek TPPI, bukan baru kali ini. Sebelumya, pada awal Juni 2020, anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) itu juga terlibat dalam pengerjaan EPCC yang fokusnya bagi pembangunan 5 Tanki Produk milik PT TPPI di Tuban, Jawa Timur yang ditargetkan selesai pada 2 Desember 2021.
Dalam proyek ini, Rekind merupakan single entity (tidak berpartner) dan berperan sangat strategis untuk bidang EPCC.
BACA JUGA: Upaya Rekind Meningkatkan Kualitas Pegiat UMKM saat Pandemi
Tangki yang dibangun meliputi 3 unit Tangki Mogas dengan kapasitas masing-masing 40.000 meter kubik, dengan diameter mencapai 63.8 meter dan tinggi 14.95 meter.
Kemudian, 1 unit Tangki Paraxylene dengan kapasitas 38.000 meter kubik, diameter 62 meter dan tinggi 14.95 meter serta 1 unit Tangki Sweet Naphtha dengan kapasitas 15.200 meter kubik dengan diameter 39.3 meter dan tinggi 14.95 meter.
Dengan sinergi yang kuat antarkedua perusahaan ini diyakini tidak hanya mampu memacu produksi, tetapi juga dapat meningkatkan peran pelaku industri agar dapat menciptakan pasar yang lebih besar bagi produk petrokimia.
Harapannya, dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor, sekaligus memperbaiki current account defisit.
Di bidang petrokimia, Rekind telah membangun rangkaian 9 pabrik pupuk di Indonesia dan 2 pabrik di regional Asean, yakni pabrik gula terpadu serta bioenergi (pabrik bioethanol, methanol dan biodiesel). (ant/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh