jpnn.com, JAKARTA - Bagi sebuah keluarga baru, mencari mobil yang cocok untuk mewakili kebutuhannya tentu melalui proses pertimbangan matang. Sehingga, sebisa mungkin tidak ada anggapan “salah pilih mobil” di kemudian hari.
Sisi fungsionalitas, harga, kelengkapan fitur, hingga jaminan layanan purna jual adalah hal yang menjadi perhatian seksama. Lalu apa rekomendasi multi purpose vehicle (MPV) mewah plus kompetitif untuk keluarga muda di Indonesia?
BACA JUGA: Giliran Bandung Digoyang Wuling Cortez Turbo dan Confero S
Kami akan jabarkan satu persatu, tentunya dengan mempertimbangkan beberapa hal yang sudah diutarakan di atas.
Harga
Pertimbangan harga sebagai rekomendasi memilih MPV untuk keluarga, tentu saja dengan mempertimbangkan pendapatan. Kecenderungan seseorang untuk lebih bijak dalam memilih kendaraan, terutama bagi keluarga menengah, tentu didasarkan atas faktor ekonomi dari keluarga itu sendiri.
BACA JUGA: Wuling Almaz dan Cortez Turbo Bersinar di IIMS 2019
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) wilayah DKI Jakarta mencapai Rp 2.559,17 triliun dari tahun sebelumnya Rp 2.365,36 triliun. Sementara PDRB per kapita sebesar Rp 248,31 juta atau setara USD 17.439 dari tahun sebelumnya Rp 228 juta atau USD 17.042. Dengan asumsi pada sebuah keluarga suami dan istri sama-sama bekerja, maka pendapatan keluarga tersebut satu bulan bisa mencapai Rp 20 jutaan.
Dengan pendapatan sebesar ini, maka keluarga itu hanya memiliki kemampuan untuk membeli kendaraan dengan seharga Rp 250-300 jutaan per tahun, sehingga sisanya masih cukup untuk dipakai kebutuhan keluarga tersebut. Dengan demikian, dipastikan maka mobil-mobil dalam rentang harga tersebut jadi intaian.
BACA JUGA: Suzuki Ertiga Terbaru Raih Bintang Lima di ASEAN NCAP
Menilik lagi pemain direntang harga tersebut, yang berjenis MPV tentu ada beberapa nama yang muncul. Wuling Cortez CT dengan 3 varian yang ditawarkan ada di rentang harga Rp 236,5 juta sampai Rp 288 juta, DFSK Glory 580 dibanderol dari Rp 251 juta sampai 313 juta, dan Innova sudah mencapi Rp 400 jutaan.
Fitur
Mobil dengan fitur lengkap, sudah barang tentu jadi impian semua orang. Namun lagi-lagi, disesuaikan dengan harga dan kebutuhan, maka ada pertimbangan fitur-fitur apa saja yang wajib ada di mobil sekelas MPV di rentang harga Rp 300 jutaan.
Dan rekomendasi mobil untuk keluarga muda dari kami adalah fitur-fitur tersebut harus bisa membuat Anda nyaman selama perjalanan.
Dilihat dari sisi fungsionalitasnya, rekomendasi MPV yang cocok tentunya harus memiliki sifat fleksibel. Mobil ini harus nyaman dikendarai sendiri, nyaman untuk anak-anak, dan bisa angkut barang bawaan dengan cukup banyak.
Misalnya konfigurasi tempat duduk. Dengan tiga baris jok, maka mobil harus tetap nyaman meski sampai duduk di jok baris ketiga. Selain itu, jok terakhir ini juga harus mampu dilipat untuk dijadikan bagasi tambahan ketika dibutuhkan.
Selanjutnya tentang fitur hiburan, apalagi jika bisa menawarkan teknologi tinggi dan kekinian ini menjadi nilai plus. Mobil dengan fitur entertainment berlayar sentuh, mampu memutar file musik dan video, memiliki koneksi Bluetooth dan USB, serta ketersediaan GPS Navigation, tentu akan membuat konsumen lebih tertarik.
Terlebih lagi, jika di MPV yang terjangkau menawarkan fungsi kontrol audio di setir, yang akan memudahkan pengemudi untuk mengoperasikan sistem hiburan saat diperjalanan.
Fitur keselamatan juga jangan dilupakan. Rekomendasi MPV untuk keluarga muda dari kami adalah tetap mempertimbangkan ketersediaan airbag, minimal untuk pengemudi dan penumpang depan. Lalu ada ABS (Anti-lock Brake System) dan EBD (Electronic Brake Distribution) serta sensor parkir atau kamera mundur juga perlu jadi bahan pertimbangan.
Apalagi jika ditambahkan Tire Pressure Monitoring System, seperti yang ada di Wuling Cortez CT. Dengan fitur ini, Anda akan menetahui secara real time, jika diperjalanan salah satu ban kendaraan Anda mengalami kekurangan tekanan angin akibat bocor atau hal lain.
Model di Rentang Rp 236 Juta sampai Rp 300 Juta
Demi kebutuhan akan kendaraan keluarga, biasanya mobil jenis MPV (Multi Purpose Vehicle) ukuran medium dengan kapasitas tujuh penumpang adalah model yang dipilih. Alasannya tentu lebih kepada sisi fungsionalitas.
Sesuai namanya, mobil jenis MPV memiliki kemampuan multi tasking, alias bisa untuk segala keperluan. Mobil jenis ini bisa dipakai untuk aktivitas ke kantor, atau mengantar anak ke sekolah dan berbelanja keperluan bulanan bagi sang istri. Termasuk saat liburan bersama keluarga.
Di rentang Rp 236 juta sampai Rp 300 juta, maka ada beberapa pilihan pada kelas harga ini. Mulai dari Wuling Cortez CT, Toyota Avanza Veloz, Nissan Livina, hingga Suzuki Ertiga.
Layanan Purna Jual
Pertimbangan terakhir rekomendasi mobil untuk keluarga muda adalah masalah jaminan layanan purna jual, termasuk di antaranya jaminan ketersediaan suku cadang dan teknisi servis.
Di sini peranan sebaran fasilitas dealer kadang dibarengi juga dengan layanan purna jual. Dan nampaknya, para produsen otomotif di Indonesia sudah mempertimbangkan pula pemikiran para konsumennya ini.
Tak ayal, kini masing-masing produsen berlomba untuk menyediakan layanan purna jual terbaik hingga ke pelosok Nusantara.
Lalu dengan empat pertimbangan itu, setidaknya ada beberapa pemain di industri otomotif Indonesia yang siap menyodorkan produk terbaiknya ke konsumen. Baik dari pemain lama seperti produsen asal Jepang, tak ketinggalan pemain baru asal tiongkok, seperti Wuling dan DFSK.
Bicara pemain jepang, tentu sudah tidak asing lagi. Layanan purna jual mereka juga sudah menyebar ke banyak wilayah Indonesia, seperti Toyota-Daihatsu, Mitsubishi dan Suzuki.
Lantas, pemain baru seperti Wuling ternyata juga tak kalah agresif, guna melengkapi jaringannya di seluruh Indonesia. Pada awal Januari 2019 saja, Wuling sudah mengoperasikaan 92 dealer dan diklaim akan terus bertambah hingga akhir tahun.
Terbukti, Wuling Motors sudah membuktikan diri mampu merangsek di 10 produsen otomotif dengan penjualan terbesar di Indonesia. Bekal yang dipegangnya pun cukup kuat, Wuling mampu mendirikan pusat perakitan yang sekaligus jadi pabrik dan gudang suku cadang.
Tentunya ini untuk memudahkan suplai suku cadang dari kendaraan konsumen yang terjadi masalah. Apalagi kini sudah banyak dealer dan jaringan bengkel tersebar guna lebih mendekatkan diri kepada konsumen. (mg8/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha