jpnn.com - JAKARTA - Aksi Jokowi untuk meredakan tensi politik melalui safari politik dengan elit Koalisi Merah Putih (KMP) menuai tanggapan positif.
Ekonom Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Latif Adam mengatakan, rekonsiliasi politik merupakan sesuatu yang sudah ditunggu-tunggu oleh para pelaku ekonomi.
BACA JUGA: Usai Dilantik, Jokowi-JK Akan Diarak dari DPR ke Istana
"Ini sangat penting untuk meyakinkan pelaku ekonomi bahwa risiko politik di Indonesia bisa diatasi," ujarnya saat dihubungi tadi malam.
Menurut Latif, pelaku pasar memiliki kesadaran bahwa perahu ekonomi Indonesia terlalu besar untuk dikendalikan oleh satu kubu saja. Karena itu, muncul kegelisahan ketika perseteruan dua kubu tak juga mereda usai pemilihan presiden.
BACA JUGA: Brimob dari Daerah Didatangkan ke Jakarta Jaga Pelantikan Jokowi
"Pasar menunggu komitmen eksekutif dan legislatif untuk bersama-sama membangun ekonomi," katanya.
Namun demikian, Jokowi juga diingatkan untuk berhati-hati dalam menjalankan rekonsiliasi politik.
Latif menyebut, jangan sampai rekonsiliasi politik tersebut dibumbui dengan transaksi politik praktis, misalnya dengan menawarkan posisi menteri kepada partai politik di kubu Koalisi Merah Putih. "Kalau itu terjadi, pasar akan bereaksi negatif," ucapnya.
Menurut dia, selama ini pasar merasa nyaman dengan terpilihnya Jokowi sebagai presiden, karena adanya harapan agar pemerintahan mendatang bisa berjalan efektif tanpa tersandera oleh transaki-transaksi politik. Untuk itu, manuver-manuver para politisi dalam beberapa hari ke depan akan terus dipantau pelaku pasar.
BACA JUGA: 10 Tahun Memimpin, SBY Terima 10 Gelar Doktor Honoris Causa
"Kalau sampai kepercayaan pasar dicederai (dengan transaksi politik praktis), sulit untuk membangkitkannya lagi," jelasnya. (owi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pendaftaran CPNS Online Masuk MURI
Redaktur : Tim Redaksi