Rekonstruksi Afriyani Diam Diam

Kamis, 09 Februari 2012 – 08:14 WIB

JAKARTA---Pertimbangan keamanan memaksa penyidik mengadakan gelar rekonstruksi tertutup untuk Afriyani usanti, sopir tragedi Tugu Tani. Tim penyidik Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya membawa Afriyani dan ketiga rekannya di Upstair Cafe, Cikini Rabu (8/2) pukul 08.00 WIB. Rekonstruksi hanya berlangsung 15 menit.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, menjelaskan, rekonstruksi tersebut memperagakan sejumlah adegan mulai dari kedatangan empat tersangka itu hingga aktivitasnya selama berada di kafe itu. "Memang agak cepat pelaksanaanya," kata Rikwanto.

Afriyani dan ketiga rekannya, tutur Rikwanto, tiba di Upstair Cafe dengan mengendarai mobil Xenia, Sabtu (21/1) pukul 23.15 WIB. Setelah itu, mereka keluar mobil dan memasuki kafe tersebut untuk meminum minuman keras.

Sesampainya di dalam, Afriyani dan ketiga rekannya memilih meja yang akan mereka gunakan untuk berkumpul. Kemudian, salah seorang rekan Afriyani, Ari Sandi, memesankan bir untuk ketiga rekannya. Setelah itu, mereka saling mengumpulkan uang untuk membayar pesanan minuman tersebut. "Jadi ini membetulkan informasi sebelumnya bahwa mereka minum di Kemang, yang benar di Cikini," kata mantan Kapolres Klaten ini.

Afriyani dan ketiga rekannya menikmati minuman beralkohol itu selama kurang lebih tiga jam. Setelah itu, mereka melangkah keluar dari kafe itu untuk menuju Diskotik Stadium di kawasan Hayam Wuruk, Minggu (22/1) dini hari pukul 02.00 WIB.

Disana, Afriyani membeli dua butir pil ekstasi di diskotik Stadium, yang kemudian dibagi empat. Afriyani membagi dua sebutir ekstasi dengan menggunakan giginya. "Inisiatif membagi dari dia," kata Rikwanto.

Tersangka lainnya Arisendi, membagi dua sebutir ekstasi dengan tangannya. "Kemudian diberikan kepada Dedy Mulyadi," katanya.

Menurut alumni Akpol 1988 itu, Afriyani cs membeli 4 butir ekstasi itu secara patungan. Afriyani mengeluarkan uang sebesar Rp 300 ribu, sementara dua rekannya Dedy dan Arisendi menyumbang masing-masing Rp 150 ribu.?Total uang yang mereka kumpulkan Rp 600 ribu kemudian membeli 2 butir ekstasi," ujarnya.

Afriyani juga diketahui membeli ekstasi tersebut di dalam diskotik, bukan di halaman parkir seperti pengakuan awalnya. "beli di dalam,?katanya.

Afriyani tiba di Stadium sekitar pukul 03.00 WIB. Sebelum pulang dugem, Afriyani menyempatkan diri untuk beristirahat sejenak. Setelah itu, sekitar pukul 10.30 WIB, Afriyani meninggalkan Stadium. Dari situ, kawanan itu meluncur menggunakan Xenia B 2479 XI yang dikemudikan Afriyani ke kawasan Tugu Tani, Jakarta Pusat hingga akhirnya kecelakaan yang menewaskan 9 pejalan kaki dan 3 lainnya luka-luka.

Menurut Rikwanto, masih ada satu rekonstruksi lagi yakni tentang kecelakaan lalu lintasnya. "Nanti wartawan kita ajak," katanya.(rdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Otista Raya Gelap Gulita


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler