jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi X DPR RI Sudewo meminta pemerintah mempertimbangkan aspek empiris honorer dalam proses rekrutmen ASN (Aparatur Sipil Negara) ke depan baik dalam seleksi penerimaan CPNS maupun PPPK.
Pertimbangan tersebut bisa diwujudkan dengan mengubah pola rekrutmen ASN dan memberikan porsi khusus bagi honorer.
“Tadi disampaikan tidak ada keadilan dalam penyeleksian ASN sekarang ini. Murni pelamar umum. Ini seolah-olah mengabaikan apa yang sudah menjadi pengabdian dan perjuangan guru honorer selama ini,” kata Sudewo.
Hal ini disampaikan Sudewo dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi X DPR dengan PHGRI dan PHK2I di Kompleks Parlemen, Selasa (28/1), yang dipimpin Wakil Ketua Komisi X Abdul Fikri Faqih. Forum itu juga dihadiri oleh Sekjen PB PGRI Ali Rahim dan salah seorang ketua, Sukirman.
“Guru honorer jadi prioritas utama karena terkait dengan semangat untuk memberikan proses mengajar di sekolah. Sumber daya manusia yang unggul dan kemajuan bisa dicapai karena guru honorer dan guru yang mempunyai kompetensi," ujar politikus yang beken disapa dengan panggilan Dewo tersebut.
Legislator asal Dapil Jawa Tengah III ini juga menyebutkan bahwa uji kompetensi guru itu tidak semata-mata dari aspek teoritis, secara kontektual tetapi juga berdasarkan empiris. Itu sebabny dia meminta ada porsi khusus 30-40 persen bagi honorer dalam rekrutmen ASN ke depan.
“Jadi tidak hanya aspek kompetensi, aspek akademis tetapi juga aspek empiris, pengalaman honorer. Dua-duanya (dipertimbangkan)," tandas politikus Gerindra itu.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Tak Ada Ampun, Peserta SKD CPNS Bisa Dicoret Jika Melanggar Aturan Ini
VIDEO PILIHAN: Honorer K2 Tukang Demo?
BACA JUGA: Honorer K2 Ingin jadi PNS, ya Harus Ikut Seleksi
BACA JUGA: IGI Tolak Rekrutmen CPNS dan PPPK Tanpa Tes
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam