Rekrutmen CPNS 2018, Pemda Dijatah 212 Ribu Kursi

Kamis, 14 Desember 2017 – 09:00 WIB
Peserta tes CPNS menunggu giliran mengikuti SKD. Foto: Radar Tarakan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi (PAN-RB) sudah mengusulkan kuota CPNS yang akan direkrut tahun depan sebanyak 250 ribu kursi.

Namun, berapa pastinya kuota, sangat tergantung kementerian keuangan karenaa menyangkut dana yang harus disiapkan untuk gaji.

BACA JUGA: KemenPAN-RB Usul Kuota CPNS 2018 Sebanyak 250 Ribu

“Tapi nanti berapa yang approve oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu, red) kami tidak tahun,’’ jelas Deputi Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Kementerian PAN-RB Setiawan Wangsaatmaja dalam diskusi media di Bogor pada Rabu malam (13/12) lalu.

Setiawan mengatakan, persetujuan kuota CPNS baru tentu disesuaikan dengan kemampuan keuangan negara.

BACA JUGA: Siapkan Rp 1 Miliar untuk Rekrutmen CPNS 2018

Yang pasti, usulan kuota yang mencapai seperempat juta kursi itu berdasarkan jumlah PNS pensiun tahun depan.

Kuota itu dibagi untuk instansi pusat sebesar 38 ribu kursi. Dan, sisanya sebanyak 212 ribu kursi untuk instansi pemerintah daerah (pemda) tingkat satu maupun dua.

BACA JUGA: Jika Pemerintah Arif, Kuota 101 Ribu CPNS untuk Honorer K2

Meskipun belum ada keputusan resmi dari Kemenkeu soal kuota CPNS baru tahun depan, Setiawan bisa memprediksi bahwa kuota yang disetujui kurang dari 250 ribu kursi.

Sebab, pemerintah saat ini masih menerapkan prinsip zero minus growth dalam merekrut pegawai baru. Prinsip itu maksudnya mengangkat CPNS baru kurang dari jumlah yang pensiun.

Sambil menunggu ketetapan kuota itu, dia mengingatkan terkait munculnya kabar calo atau pihak yang bisa meloloskan CPNS baru.

Dia menegaskan sistem seleksi CPNS baru diawasi oleh banyak kementerian dan lembaga.

Selain diawasi oleh Kementerian PAN-RB, juga oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), serta Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg).

’’Jadi kalau ada yang lolos seleksi itu bukan karena bantuan calo atau oknum. Tetapi memang yang bersangkutan itu sesuai kompetensi,’’ tuturnya.

Salah satu modus penipuan calo CPNS adalah, mengaku kenal dengan jajaran Kementerian PAN-RB.

Kemudian imbalan baru diberikan ketika korban dinyatakan lulus CPNS. Jika tidak lulus, cukup mengganti biaya administrasi. ’’Jadi calonya apapun hasil seleksi untung,’’ tegasnya.

Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi menyambut baik jika benar tahun depan pemerintah membuka lowongan CPNS baru.

Dia berharap dari ratusan ribu kuota CPNS baru itu, pemerintah memprioritaskan pengisian kekurangan guru di penjuru Indonesia.

’’Yang kurang cukup banyak itu di jenjang SD,’’ tutur dia.

Unifah mengatakan dalam merekrut CPNS guru, dia berharap pemerintah memberikan kesempatan atau prioritas kepada para honorer.

Tentunya honorer yang memenuhi kualifikasi dan kompetensi untuk menjadi CPNS guru.

Unifah menegaskan PGRI selama ini mendukung pemenuhan kekurangan guru tetap mempertimbangkan kualifikasi dan kompetensi. (wan/ttg)

Jumlah PNS di Indonesia Berdasarkan Jenis Jabatan

(data per Maret 2017)

Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) Guru : 1.636.322 orang (37.60 persen)

JFT Kesehatan : 264.305 orang (6,07 persen)

JFT Teknis : 372.740 orang (8,57 persen)

JFT Umum (administrasi) : 1.643.535 orang (37,77 persen)

Jabatan struktural : 434.588 orang (9,99 persen)

Perbandingan Pengangkatan CPNS Nasional 2005-2014

Asal tenaga honorer : 1.103.861 orang (58,8 persen)

Asal pelamar umum : 775.884 orang (41,2 persen)

Sumber : Kementerian PAN-RB

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rekrut 101 Ribu CPNS dari Jalur Umum, Honorer K2 Bagaimana?


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler