jpnn.com, MATARAM - Pemerintah akan melakukan rekrutmen 1 juta guru PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) pada 2021.
Dinas Pendidikan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah menyiapkan posko konsultasi bagi guru honorer yang akan ikut seleksi PPPK.
BACA JUGA: Proses Pemberkasan NIP PPPK Berjalan, Semoga Bulan Ini SK Sudah di Tangan
Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram H Lalu Fatwir Uzali di Mataram mengatakan posko konsultasi tersebut dibuka setiap hari di bawah koordinasi Kepala Bidang Ketenagaan dan Kelembagaan.
"Jadi silakan, bagi guru honorer yang merasa kesulitan atau butuh penjelasan terkait seleksi PPPK Tahun 2021, datang berkonsultasi," katanya.
BACA JUGA: Guru Honorer K2 yang Lulus PPPK Ikhlas Tidak Terima BSU Rp 1,8 Juta
Fatwir mengatakan, pihaknya ingin mengusulkan semua guru honorer menjadi PPPK agar masalah kekurangan guru bisa terselesaikan.
Akan tetapi guru honorer yang akan mendaftar menjadi PPPK harus memenuhi beberapa persyaratan.
BACA JUGA: Titi Honorer K2 Bercerita Pengalaman Tes PPPK, Tolong Diperhatikan
"Salah satunya, mereka harus masuk dalam data pokok pendidikan (dapodik). Jika tidak, maka mereka tidak bisa ikut seleksi menjadi PPPK," katanya.
Menurutnya, jumlah guru honorer di Kota Mataram sampai saat ini tercatat lebih dari 1.000 orang.
Harapannya, tahun 2021 banyak guru honorer yang dapat terakomodasi menjadi PPPK, agar masalah kekurangan guru di Mataram bisa teratasi.
Untuk kondisi sekarang ini, kata Fatwir, Mataram kekurangan sekitar 400 guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS), baik di tingkat SD maupun SMP.
Karena itu, diharapkan dalam rekrutmen PPPK tahap pertama, setidaknya Mataram bisa mendapatkan sekitar 200 orang guru.
"Insya Allah, 200 guru tersebut bisa membatu untuk sementara waktu memenuhi kekurangan guru yang kita alami saat ini," katanya.
Di sisi lain, untuk memenuhi kekurangan guru di Mataram, Fatwir berharap para mahasiswa yang sudah lulus dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), dapat istikamah melanjutkan cita-citanya menjadi guru. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo