Rektor Baru Universitas Indonesia Harus Berpengalaman dan Visioner

Rabu, 28 Agustus 2019 – 15:56 WIB
Logo Universitas Indonesia. Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Perguruan Tinggi di Indonesia sedang menanggung beban yang berat tetapi mulia untuk mempersiapkan sunber daya manusia (SDM) yang berkualitas demi tercapainya Era Indonesia Emas pada tahun 2045. Beban sekaligus tantangan itu juga melekat pada Universitas Indonesia (UI) yang saat ini sedang mencari rektor baru.

“Pertimbangan kompetensi tinggi dalam manajemen pendidikan, pengetahuan teknis yang teruji dan realistis dalam melahirkan produk manusia unggul harus jadi kriteria utama. Oleh karena itu, rektor UI harus berpengalaman dan visioner,” kata anggota Komisi X DPR RI Itet Tridjajati Sumarijanto kepada wartawan, Rabu (28/8).

BACA JUGA: Warganet Ramai Membicarakan Calon Rektor UI di Akhir Pekan

Menurutnya, perguruan tinggi harus dikembalikan menjadi tempat untuk mempersiapkan bibit-bibit unggul bangsa untuk membangun Indonesia. "Dan itu juga tugas Rektor bersama jajarannya untuk mempersiapkan bibit unggul ini," katanya lagi.

Senada dengan Itet, pengamat pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia di Bandung, DR. Itje Chodidjah menyatakan Rektor bisa berasal dari mana saja, bahkan dari universitas lain di Indonesia. Khusus untuk UI, diharapkan Rektor baru yang berasal dari luar kampus bisa memberikan nilai tambah.

BACA JUGA: Panitia Seleksi 21 Bakal Calon Rektor UI, Siapa Kandidat Kuat?

“Yang penting, semangatnya membawa visi dan misi yang sesuai dengan civitas akademika yang ada di UI. Mestinya enggak jadi masalah,” kata Itje.

Yang pasti, Itje menegaskan bahwa harus ada kriteria yang dipenuhi. Siapapun yang mengajukan diri untuk jadi Rektor UI harus memiliki kualifikasi akademik dan leadershipnya.

BACA JUGA: Arissetyanto Nugroho Dinilai Layak Menjabat Rektor UI 2019-2024

Rektor UI ke depan, menurut Itje, harus memiliki pengalaman dan pandangan yang futuristik. Artinya, memiliki inovasi yang membekali mahasiswa untuk bisa berpastisipasi di kehidupan abad 21 ini. Karena pada akhirnya, Universitas itu sebagai tempat ditempanya orang-orang untuk melahirnya SDM unggul.

Untuk diketahui, Panitia Penjaringan dan Penyaringan Calon Rektor Universitas Indonesia (P3CR UI) telah menjaring 21 nama untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya dalam pemilihan bakal calon Rektor UI yang baru.

Dari 21 nama itu, terdapat nama Arissetyanto Nugroho yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Mercu Buana (UMB) selama dua periode.

Lulus dari Fakultas Teknik UI pada 1992 dan Magister Manajemen FEUI pada 1999, Arissetyanto merintis karier di dunia pendidikan menjadi dosen di UMB. Kendati berkarier di luar, Arissetyanto tetap berkontribusi terhadap pembangunan almamaternya di FT UI.

Aris sapaan Arissetyanto juga menjembatani kerja sama Fakultas Teknik dan Kementerian Sumber Daya Mineral untuk penyelenggaraan kelas di Magister Teknik.

"Menurut saya biasa saja. Apa yang saya lakukan sudah sewajarnya, itu kan bentuk pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi," ungkap Arissetyanto belum lama ini.

Anggota Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, Ledia Hanifa juga punya pesan tersendiri untuk calon Rektor baru UI.

Menurut politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga alumnus UI itu, seorang Rektor bukan hanya simbol akademik tetapi juga manajer perguruan tinggi.

"Jadi keterampilan manajerial juga penting. Bisa diterima stakeholder atau civitas akademika. Dan bisa menggalang partisipasi untjk pengembangan perguruan tinggi, termasuk alumni," kata Ledia.

Lebih lanjut, ia berharap agar Rektor baru UI bisa menjadi ujung tombak pengembangan perguruan tinggi untuk mencapai standar pelayanan pendidikan tinggi yang berkualitas.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... UI Gandeng Gojek Dukung Program Akselerator UI Works


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler