Rektor PTN Minta SBY Turun Tangan

Kamis, 15 Maret 2012 – 18:09 WIB

JAKARTA--Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono beserta jajaran menteri diminta turun tangan memberikan imbauan moral kepada seluruh masyarakat khususnya para pedagang yang marak memainkan harga segala kebutuhan pokok maupun lainnya di masa kenaikan harga bahan bakar minya (BBM) ini.

Hal tersebut diungkapkan oleh jajaran Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) pada saat acara pertemuan dengan Menkopolhukam, Menko Perekonomian, Mendikbud dan Rektor PTN terkait kebijakan BBM di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Kamis (15/3).

Rektor Universitas Mulawarman (Unmul) Kalimantan Timur, Zamrudin Hasid menilai, imbauan Presiden ataupun pemerintah dinilai penting sebagai bentuk proteksi sementara terhadap maraknya pedagang yang meminkan harga barang dan kebutuhan pokok di pasaran. Bentuk permainan harga tersebut, lanjut Zamrudin, adalah meningkatkan harga penjualan yang cukup tinggi sehingga membebani masyarakat ekonomi menengah ke bawah.

"Mungkin perlu ada imbauan moral. Presiden RI harus berbicara kepada seluruh masyarakat dan pedagang agar jangan menaikan harga semau-maunya," ungkap Zamrudin.

Menurutnya, mengenai kebijakan kenaikan harga BBM ini sudah sempat didiskusikan bersama publik dan mahasiswa. Intinya, lanjut Zamrudin, tidak ada penolakan. "Akan tetapi, mahasiswa dan masyarakat khawatir penjual menaikkan harga sewenang-wenang. Maka itu, kita mengharapkan adanya imbauan dari pemerintah untuk menekan permainan harga tersebut," tukasnya.

Hal senada juga diungkapkan perwakilan dari Universitas Lambung Mangkurat, Idian Mahrudin. Dikatakan, mahasiswa sesungguhnya dengan berat hati menerima kenyataan adanya kenaikan harga BBM ini. Pasalnya, ada hal yang belum terungkap dari pemerintah, terutama mengenai belum optimalnya kinerja pemerintah dan birokrasi Pertamina dalam menangani masalah minyak ini.

"Ini juga yang selama ini belum diungkap oleh pemerintah. Khususnya mulai dari masalah eksplorasi hingga proses produksi. Informasi tentang kilang minyak Indonesia sangat terbatas. Itulah yang seharusnya dijelaskan oleh pemerintah dan Pertamina," tegasnya. (Cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Kapolri Dibyo Widodo Meninggal Dunia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler