Rektor Rajes: Inovasi Diperlukan agar Kampus Mampu Bersaing di Dunia Pendidikan

Senin, 30 November 2020 – 08:06 WIB
Rektor Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta (UTA’45), Rajes Khana. Foto: Dok. UTA'45

jpnn.com, JAKARTA - Persaingan Universitas Swasta di Indonesia tentu makin keras, terutama dengan makin menjamurnya kampus-kampus swasta. Inovasi dari masing-masing kampus untuk menarik bagi calon mahasiswa baru sangat diperlukan agar mampu bersaing di dunia pendidikan.

Inovasi adalah syarat utama bagi kampus agar mendapat tempat dan selalu mendapatkan kepercayaan di tengah masyarakat.

BACA JUGA: Mahasiswa Melaporkan Rektor ke KPK, Dianggap Meresahkan dan Merusak Reputasi Kampus

“Kepercayaan itu sangatlah penting bagi dunia pendidikan, karena dengan kepercayaan tentu masyarakat tak akan ragu untuk masuk, ataupun menyerahkan pendidikan anak-anak mereka kepada kami. Untuk itu diperlukan inovasi dari lembaga pendidikan seperti kami, terutama di masa sulit seperti saat ini,” kata Rektor Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta (UTA’45), Rajes Khana, Senin (30/11), di Jakarta.

Menurut Rajes, sebagai salah satu kampus nasionalis tertua di Indonesia, UTA’45 bertanggung jawab dan peduli untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak bangsa.

BACA JUGA: Hasto Kristiyanto: Bung Karno Canangkan Kampus UNJ Sebagai City of Intellect

Demi mewujudkan hal tersebut, Raje smenyatakan bekerja keras dengan terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di UTA’45.

“Kami bersyukur kerja keras kami diganjar dengan meningkatnya akreditasi kami secara konsisten, menjadi baik sekali saat ini, semua tidak lepas dari dukungan yayasan yang diberikan secara penuh dan sangat konsisten pada setiap kebutuhan kampus untuk pengembangan akademisi, sarana dan prasarana universitas,” ujarnya.

BACA JUGA: Tokoh Jayawijaya Papua: Jangan Biarkan, Mereka Jual, TNI dan Polri Beli

Sementara itu, Wakil Rektor II UTA’45 Jakarta Brian Mathew mengatakan, inovasi dunia pendidikan merupakan keniscayaan terutama saat pandemi Covid-19 saat ini.

Inovasi harus dilakukan untuk bagaimana menciptakan sistem pendidikan yang tetap fun meskipun dilakukan di rumah masing-masing mahasiswa.

“Untuk itu kita mengoptimalkan penggunaan seluruh kekuatan media sosial agar tetap dapat menjalankan proses belajar mengajar dengan baik. Kami sangat paham kalau belajar dari rumah tentu membuat proses belajar lebih berat, namun karena medsos merupakan kehidupan anak-anak muda saat ini maka kita harus menyesuaikan diri dengan hal tersebut,” kata Brian.

Brian menambahkan, dengan meningkatnya akreditasi UTA’45 menjadi baik sekali adalah bentuk kepercayaan dan penghargaan dari pemerintah dan masyarakat dengan apa yang telah dilakukan oleh UTA’45 Jakarta.

“Kami berterima kasih kepada pimpinan yayasan yang telah sangat akomodatif dalam mendukung semua kebutuhan universitas, sehingga Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta atau yang sekarang dikenal dengan sebutan UTA’45, bisa seperti hari ini,” ungkap Brian.(fri/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler