Rektor Sebut STIPAN Jadi Ruang Megawati untuk Memajukan SDM Papua

Rabu, 09 Oktober 2024 – 16:34 WIB
Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara (STIPAN) menggelar kuliah umum bertajuk Wawasan Kebangsaan. Foto: PDIP

jpnn.com, JAKARTA - Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara (STIPAN) menggelar kuliah umum bertajuk Wawasan Kebangsaan dengan menghadirkan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

Hasto hadir ke kampus STIPAN di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (9/10), sekitar pukul 14.00 WIB didampingi Ketua DPP Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDIP Djarot Syaiful Hidayat.

BACA JUGA: Soal Kader PDIP Masuk Kabinet Prabowo, Sekjen Gerindra: Insyaallah Ada

Rektor STIPAN Soni Sumarsono, Direktur Program Pascasarjana STIPAN Rajanner Simarmata, Kaprodi Program Pascasarjana STIPAN Marisa Permatasari, menjadi figur yang menyambut kehadiran Hasto. Ratusan mahasiswa dari STIPAN juga terpantau menyambut kehadiran Hasto, bahkan ada penyambutan dengan tarian asal Papua.

Hasto bersama rombongan kemudian memasuki ruangan acara. Kegiatan dimulai dengan menyanyikam Indonesia Raya tiga stanza.

BACA JUGA: Dasco Gerindra Tak Pernah Dengar soal Isu Jokowi Tolak PDIP Masuk Kabinet Prabowo

Soni selanjutnya menyampaikan sambutan pembuka, dengan menyinggung soal mahasiswa STIPAN saat ini mayoritas berasal dari Papua.

Eks Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Dirjen Otda) Kementerian Dalam Negeri itu mengatakan banyaknya mahasiswa dari Papua tidak lepas dari keinginan Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri untuk memajukan sumber daya manusia (SDM) wilayah Timur Indonesia itu.

BACA JUGA: Soal Rencana Pertemuan Antara Megawati dengan Prabowo, Hasto: Itu Hal Baik

Awalnya, Soni mengatakan Papua menjadi daerah dengan persoalan SDM karena anak-anak dari pulau di Timur Indonesia itu sulit bersekolah sampai jenjang tertinggi.

Namun, katanya, anak-anak dari Bumi Cenderawasih punya keinginan mengenyam pendidikan sampai jenjang universitas.

Soni bahkan mengungkapkan keinginan anak-anak Papua mendaftar masuk Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), tetapi tidak bisa tertampung. Beberapa gagal masuk karena alasan alokasi.

"Saya jelaskan rahasianya. Papua itu problem utama SDM. Banyak kunci penyelesaian itu SDM. SDM itu memang di bawah, tetapi mereka (anak-anak dari Papua, red) punya keinginan sekolah yang baik. Namun, ketika masuk IPDN, saya juga dosen IPDN, alokasi terbatas, sehingga hanya diterima sepuluh persen dari seluruh peminat anak-anak Papua," kata mantan Plt Gubernur DKI Jakarta itu.

Soni mengatakan Megawati pada 2003 juga punya keresahan melihat anak-anak di Papua sulit mengenyam pendidikan sampai perguruan tinggi.

"Seorang ibu yang namanya Ibu Megawati Soekarnoputri, pada 2003 itu merasa iba, di mana ini anak Papua terlantar pendidikannya. Sampai kapan Papua bisa sederajat dengan daerah lainnya?” kata dia.

Sejumlah akademisi dan birokrat kemudian mendatangi Megawati, lalu dibentuklah STIPAN agar anak-anak di Papua bisa bersekolah sampai perguruan tinggi.

"Sama Ibu (Megawati, red) didorong, tampung semua anak Papua untuk bersekolah, lalu berdirilah STIPAN ini," kata Soni.

Dia mengatakan kehadiran Hasto di STIPAN pada Kamis ini menjadi semacam silaturahmi karena Megawati menjadi inisiator dan pembina pembentukan kampus berdiri pada 2003 itu.

Soni berharap kehadiran Hasto bisa menjaga semangat pembentukan STIPAN, yaitu demi menguatkan SDM di Papua.

"Kehadiran Pak Sekjen ini adalah menyambung silaturahmi antara inisiator awal, pendorong awal, pembina awal Ibu Megawati, sekarang hadir Pak Hasto, supaya nyambung semangat ini. Kenapa Papua? Itulah sejarahnya. Karena itu kami dekat dengan anak Papua. Bukan mengecilkan suku lainnya," katanya.

Soni dalam pidato kemudian turut berbicara tentang visi STIPAN untuk menjadi perguruan tinggi unggul yang berwawasan kebangsaan.

Menurutnya, Megawati menjadi sosok yang menyarankan STIPAN bisa menaruh soal berwawasan kebangsaan dalam visi kampus.

"Visi ini penting untuk menjadi perguruan tinggi yang unggul di bidang terapan ilmu pemerintahan dan terapan ilmu politik yang ini, nah, ini atas saran dan nasihat Bu Megawati, ada yang-nya, ada sampai sekarang masuk dalam visi, yang berwawasan kebangsaan kami menjadi unggul. Oleh karena itulah, tema hari ini temanya wawasan kebangsaan dalam rangka menjabarkan visi dan misi STIPAN," kata Soni. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tulisan Terakhir Romo Benny: Ada Pesan Kuat dari Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
STIPAN   Megawati   Papua   Kampus  

Terpopuler