JAKARTA - Proyek pembangunan jalur kereta api (KA) Trans Sumatera Railways, yang menghubungkan Lampung-Aceh dan terkoneksi dengan Jawa melalui Jembatan Selat Sunda, bukanlah proyek yang masih di awang-awang.
Ini proyek serius dan sudah dirancang secara matang. Tahapan-tahapannya sudah disusun secara rinci oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Dalam Rencana Strategi (Renstra) 2010-2014, detil perencanaan tertuang secara gamblang.
Antara lain, hingga 2014 mendatang, sejumlah jalur KA yang selama ini mati, akan dihidupkan lagi. Disebutkan dalam Renstra, bahwa peningkatan jalur KA di pulau Sumatera termasuk menghidupkan kembali lintas mati serta peningkatan spoor emplasemen sepanjang 347 km.
Diantaranya pada lintas Tarahan - Waytuba, Muara enim – Lahat, Martapura- Prabumulih, Teluk Bayur – Sawahlunto, Lubuk alung – Naras, Lubuk alung– Pariaman, Solok – Sawahlunto, Medan – Binjai, Kisaran - Tanjung Balai, Medan - Tebing Tinggi – Siantar, Binjai – Besitang, Tebing Tinggi - Rantau Prapat.
"Serta menghidupkan kembali jalur KA antara Padang - Pulau Aer, Muaro Kalaban – Muaro, Padang Panjang – Payakombo, Medan – Belawan, Bandar Tinggi - Kuala Tanjung, Medan – Gabion," demikian tertuang dalam Restra.
Selain itu, target hingga 2014 adalah pembangunan jalur KA baru/shorcut/parsial double track/double track/double double track di pulau Sumatera termasuk pembangunan spoor emplasemen sepanjang 100 km.
Ini antara lain mencakup jalur ganda Tulung Buyut - Blambangan Umpu, jalur ganda Martapura - Tigagajah, shortcut Rejosari – Tarahan, Bandar Lampung – Panjang, shortcut Solok – Padang, Duku – Bandara Minangkabau (KA Bandara), Rantauprapat – Kota Pinang, Araskabu – Bandara Kualanamu (KA Bandara) serta lanjutan pengembangan perkeretaapian NAD yaitu Lhokseumawe – Bireun
Hingga 2014 juga ditargetkan langkah peningkatan jembatan KA sebanyak 58 unit yang tersebar di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Lampung.
Pendanaan pertahunnya khusus untuk Sumatera ini juga sudah dirinci. Misalnya, untuk rehabilitasi jalur KA pada 2012 sepanjang 11,6 KM dianggarkan Rp27,06 miliar. Di 2013 dan 2014 dana dan panjangnya juga sama.
Untuk peningkatan jalur di 2012 sepanjang 40,22 km, dianggarkan Rp132,28 miliar. Pada 2013 untuk 40,59 km dananya Rp161,62 miliar. Untuk 2014, disediakan dana Rp176,4 miliar untuk panjang 41,42 km.
Pembangunan jalur KA baru/shorcut/parcial doubel track, di 2012 dianggarkan Rp311,74 miliar untuk panjang 24,24 km. Di 2013 Rp371,15 miliar untuk 20,20 km, dan 2014 sebesar Rp371,15 miliar untuk panjang 20,20 km.
Masih banyak item-item lain yang dirinci detil. Sebut saja misalnya untuk survei/studi kebijakan/masterplan, juga sudah dianggarkan pertahunnya. Untuk 2012 Rp100 miliar, 2013 Rp102 miliar, dan 2014 Rp155 miliar. Hanya saja, khusus dana ini digunakan bersama untuk survei pengembangan KA kawasan Jawa dan Sumatera. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penyatuan Zona Waktu Tunggu Keputusan SBY
Redaktur : Tim Redaksi