jpnn.com, JAKARTA - Indonesia dinilai masih rentan dengan ancaman internal mulai dari terorisme, intoleransi, illegal fishing, illegal minning hingga human trafficking yang membuat instabilitas negara.
Oleh karena itu, relawan Barisan Nusantara (Baranusa) mengusulkan Moeldoko sebagai pendamping Jokowi dalam Pilpres 2019 mendatang.
BACA JUGA: Pilpres 2019: Jokowi-Moeldoko Vs Prabowo-AHY
Menurut Ketua Umum Baranusa Tampubolon, pendamping Jokowi haruslah orang yang tegas terhadap persoalan yang dianggap mengancam negara.
"Presiden Joko Widodo harus memilih Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) Moeldoko sebagai calon wakil presiden," kata Ketua Umum Baranusa Nurdin Tampubolon usai deklarasi Jokowi - Moeldoko di Hotel Royal Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (8/8).
BACA JUGA: Tokoh Adat Papua Dukung Jokowi-Moeldoko di Pilpres 2019
Deklarasi Barisan Nusantara mendukung Joko Widodo dan Moeldoko di Jakarta. Foto: Istimewa
Munculnya nama Moeldoko, kata mantan politisi Hanura ini, didasari hasil riset yang dilakukan oleh tim Baranusa.
“Kita butuh sosok militer untuk menangkal sekaligus mengantisipasi hal-hal demikian,” ujarnya.
Selain itu, Nurdin menilai Moeldoko yang juga Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dianggap mampu menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan lantaran besarnya kawasan pertanian di Indonesia.
“Sehingga diperlukan cawapres yang paham akan pertanian,” ujarnya.
Kendati demikian, usulan ini diserahkan sepenuhnya kepada Jokowi untuk memilih wakilnya walaupun akhirnya Moeldoko tidak dipilih sebagai cawapres.
“Baranusa akan tetap mendukung Jokowi, kita tidak akan cabut dukungan, karena semua kita serahkan kepada beliau memilih mana yang cocok,” pungkas Nurdin. (jto/rmol)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh