jpnn.com, JAKARTA - Penolakan RKUHP dari berbagai kampus di Yogyakarta dan Jawa Barat mendapat dukungan dari Presiden Joko Widodo dan relawan Jokowi. Pasalnya, RKUHP dalam 14 poinnya tidak rasional yang justru menuai kontroversial.
Komite Penggerak Nawacita, melalui Juru Bicaranya, Dedi Mawardi mengatakan pihaknya mendukung Presiden Jokowi untuk menunda revisi RKUHP. Sebab, kata Dedi, poin-poin dalam 14 yang diajukan DPR RI untuk direvisi tidak masuk akal, hanya terkesan memaksakan kehendak.
BACA JUGA: Wahai Adik-Adik Mahasiswa Pemrotes RKUHP, Ini Ada Saran dari Bang Charles PDIP
Lebih lanjut, dia menyampaikan Komite Penggerak Nawacita juga turut mendukung gerakan mahasiswa yang menolak RKUHP. "Tentunya kami juga mendukung adik-adik mahasiswa menolak revisi tersebut," terang Dedi yang juga Sekretaris Jenderal Seknas-Jokowi melalui keterangan pers diterima, Minggu (29/9/2019).
Dedi juga meminta kepada presiden Jokowi untuk dapat mendrop agenda pengesahan RKUHP di agenda DPR RI, sehingga menurut Dedi, tidak ada lagi gerakan mahasiswa yang menolak revisi tersebut.
BACA JUGA: Gerakan BEM Jakarta Ajak Mahasiswa Kaji RKUHP
"Kalau sudah didrop tentunya gerakan mahasiswa berhenti, tapi kalau masih ada gerakan mahasiswa menuntut berarti ada agenda lain dari gerakan itu," lanjutnya.
Oleh karena itu Dedi meminta kepada Presiden untuk segera mendrop RKUHP yang menjadi kontroversial tersebut.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich