jpnn.com, MAJALENGKA - Direktur Relawan TKN Jokowi - Ma’ruf Amin, Maman Imanulhaq turut berduka atas meninggalnya buruh migran asal Majalengka, Tuty Tursilawati yang dieksekusi mati di Arab Saudi pada 29 Oktober 2018.
Menurutnya, kasus yang menimpa Tuty Tursilawati menambah daftar panjang kasus penindasan dan ketidakadilan yang kerap dialami oleh para perempuan yang menjadi buruh migran di luar negeri.
BACA JUGA: Jangan Kirim Buruh Imigran Tanpa Jaminan Perlindungan HAM
Maman pun meminta keseriusan Pemerintah Daerah Majalengka dalam hal perlindungan terhadap buruh migran asal daerahnya. Sebab, masih ada beberapa TKI asal Majalengka yang sedang menghadapi masalah hukum. Salah satunya Eti Ruhaeti, buruh migran asal Cigambul, Majalengka.
“Kami berharap ke depan, kejadian serupa tidak terulang lagi,” kata Maman calon legislatif DPR RI dari PKB dapil Jabar IX ini.
BACA JUGA: Hanya Bisa Bersensasi, Sandi Belum Sekelas Jokowi
Maman juga menyesalkan pihak Arab Saudi yang melakukan eksekusi tanpa ada pemberitahuan kepada pihakk keluarga dan pemerintah Indonesia. Karena itu, dia mendukung langkah pemerintah Indonesia yang melayangkan protes atas kasus tersebut.
Ke depan, Maman mendorong agar Pemerintah maksimal melindungi para Buruh Migran mengingat mereka adalah pahlawan devisa yang berkontribusi. "Buruh Migran Perempuan kerap mengalami perlakuan dan tindakan kekerasan, ancaman dan pelecehan seksual,” ungkap Tokoh muda NU ini
BACA JUGA: Tos! Pak Jokowi Perkenalkan Salam Satu Jempol
Seperti diketahui, selama bekerja di Arab Saudi, almarhumah Tuty rupanya kerap mengalami ancaman dan penyiksaan dari majikannya. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kiai Maruf Mengaku Belum Tua, Nih Alasannya
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh