Remaja 15 Tahun Dirampok, Leher Dibacok, Hp Dirampas

Senin, 30 September 2019 – 20:09 WIB
Adam Fadilah (15) tergolek lemas di ruang IGD RSUD Sayang, Cianjur. Foto: Hakim/Radar Cianjur

jpnn.com, CIANJUR - Tindak kriminal perampasan disertai kekerasan kembali terjadi. Yang cukup membuat geram pelaku sampai membacok leher dan punggung korban lantaran menolak menyerahkan handphone miliknya.

Kali ini, aksi pencurian dengan kekerasan (curas) tersebut menimpa Adam Fadilah (15), remaja asal Kampung Bayubud, Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku, Cianjur Jawa Barat. Peristiwa itu terjadi di Jalan KH Abdullah bin Nuh pada Minggu (29/9) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB, tepatnya di depan GOR Futsal Cleopatra.

BACA JUGA: Pasangan Kekasih Ini sudah Melakukan Perampokan di 21 TKP

Kala itu, Adam beserta enam teman lainnya hendak menuju Jalan Dr Muwardi (Bypass) Cianjur untuk menemui temannya dengan menggunakan tiga motor. Saat melintasi Jalan KH Abdullah Bin Nuh, dirinya dan teman-temannya dikepung oleh sekelompok orang dengan jumlah 20 motor yang membawa senjata tajam.

Korban yang posisinya berada paling depan dan berjarak jauh menjadi incaran para pelaku yang diduga genk motor. Saat diberhentikan, salah satu pelaku meminta handpdhone dan uang korban dengan paksa. Akan tetapi, permintaan itu ditolak korban yang lantas mendapat todongan senjata tajam.

BACA JUGA: Pelaku Perampokan Mobil Vendor Pengisi Mesin ATM Berhasil Dibekuk

Dari keterangan teman korban, Sandi Rustandi (17), korban sempat melawan untuk mempertahankan harta benda miliknya. Karena kalah jumlah, korban harus menerima sabetan benda tajam di leher serta punggung korban.

“Pas di dekat putaran Jalan Abdullah Bin Nuh, di belakang ramai motor dan yang saya lihat bawa senjata tajam yang digesekan ke aspal,” ujar Sandi kepada Radar Cianjur.

Sandi yang saat itu panik menepikan motornya ke pinggiran jalan. Para pelaku sempat menakut-nakuti korban. Bahkan dirinya sempat ditendang hingga tersungkur ke jalan. Setelah itu, dirinya dan temannya melarikan diri dengan melawan arah.

Beberapa kendaraan diberhentikan dengan menutup jalan. Ojek online (ojol) yang melintas pun lebih memilih memutar balik dan melawan arah.

“Mobil juga banyak yang berhenti, bahkan ojol juga pada balik arah,” tambahnya.

Setelah dirasa aman, dirinya bersama tiga orang lainnya kembali ke tempat semula dan tidak mendapati Adam. Ketika tiba di rumah, dirinya mendapatkan telepon bahwa Adam sudah ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang, Cianjur.

Sementara itu, Agung Jarot Hari (58), orang tua korban mengatakan, anaknya tidak memiliki musuh sama sekali bahkan tidak ada masalah dengan pihak manapun. Dirinya tidak menyangka kejadian tersebut menimpa anaknya.

“Informasinya anak saya pulang dari rumah temannya, kurang lebih 20 motor menyerang anak saya dan meminta handphone sama uang,” paparnya.

Dirinya pun langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian dan berharap segera ditangkap para pelakunya. Dari kejadian tersebut, Adam mendapatkan tujuh jahitan di punggung dan 10 jahitan lebih di leher.

“Kita meminta kepada pihak kepolisian agar melakukan patroli baik itu berseragam maupun tidak, agar tidak kembali terulang kejadian serupa,” harapnya.

Sementara, Kanit IV Reserse Kriminal Polres Cianjur Ipda Asep Sodikin mengungkapkan, pihaknya belum menerima laporan kejadin yang menimpa korban. Kendati demikian, pihaknya akan mengumpulkan keterangan perihal kejadian tersebut.

“Belum ada laporan, tapi kami akan tindaklanjuti dengan menggali informasi kepada para saksi dan juga korban,” paparnya.

Selama ini, terangnya, Polres Cianjur selalu melalukan patroli secara rutin, baik siang maupun malam hari. Hal itu dilakuan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat sekaligus mencegah tindak kriminal.

“Kalau untuk patroli kita sering lakukan baik malam maupun siang hari, informasi ini akan kita gali terlebih dahulu,” tutupnya.

Terpisah, Kapolres Cianjur AKBP AKBP Juang Andi Priyanto menegaskan, pihaknya tidak akan tinggal diam dan akan menindaklanjuti kasus tersebut.

Pihaknya juga tidak akan memberikan toleransi terhadap aksi-aksi kekerasan jalanan, curas maupun genk motor. “Kami tindak tegas, tidak akan kami biarkan. Hukum harus ditegakkan. Tidak ada tempat untuk genk-genk motor,” tegasnya. (kim)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler