Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Sudah Meninggal Dunia

Jumat, 03 Mei 2024 – 12:40 WIB
Tim SAR saat mencari korban tenggelam di Kali Ciliwung Jakarta, Jumat (3/5/2024). ANTARA/HO-BPBD Jaksel

jpnn.com - JAKARTA - Seorang remaja dari Pejaten Timur, Jakarta Selatan, berinisial MR (17) yang tenggelam di Kali Ciliwung, Rabu (1/5), ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia oleh Tim SAR Gabungan.

Komandan Pleton Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Selatan Muhammad Nur menjelaskan korban ditemukan setelah  Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD, Gulkarmat, TNI, Polri, sukarelawan serta masyarakat mencari di sepanjang aliran Kali Ciliwung.

BACA JUGA: Bocah Tenggelam di Sungai Borang Sudah Ditemukan, Begini Kondisinya

"Korban ditemukan dan sudah dibawa ke rumah duka," kata Muhammad Nur saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (3/5).

Dia mengatakan bahwa jasad MR ditemukan Tim SAR Gabungan pada radius 7,6 kilometer (km) dari lokasi awal dilaporkan korban tenggelam dan terseret arus Kali Ciliwung. "Korban ditemukan 7,6 kilometer dari titik awal, tepatnya di Kali Ciliwung," tuturnya.

BACA JUGA: Asyik Berenang di Sungai Borang Palembang, Bocah Tenggelam

Setelah jasad korban ditemukan, maka proses pencarian resmi ditutup dan petugas kembali ke pos masing-masing.

Sebelumnya, Tim SAR menerima laporan pada Rabu (1/5) sekitar jam 14.20 WIB, ada dua remaja yang tenggelam saat sedang berenang di Kali Ciliwung.

BACA JUGA: Korban Tenggelam di Ciliwung Ditemukan Sudah Meninggal Dunia

Saat itu, tiba-tiba debit air dari hulu meningkat sehingga korban berinisial F (15) dan MR (17) terseret kemudian tenggelam. "Satu orang diselamatkan warga sekitar atas nama F dan satu lainnya tenggelam," tuturnya.

Setelah kejadian itu, petugas bersama warga sempat menyusuri Kali Ciliwung, namun hingga petang korban belum juga berhasil ditemukan.

Untuk itu, pada Kamis (2/5) pagi petugas kembali mencari korban sayangnya hingga kini juga belum ditemukan, meskipun telah menyisir hingga empat kilometer dari lokasi kejadian. "Debit air Kali Ciliwung yang meningkat karena faktor cuaca di hulu hujan menjadi penyebab pencarian menjadi sulit," ujarnya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler