Rencana Impor Garam Tuai Kritik, PKS: Bukti Kegagalan Pemerintah

Senin, 27 September 2021 – 21:23 WIB
PKS mengkritik rencana pemerintah yang akan memberi izin impor garam industri 3,07 juta ton. Foto: dok JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Bidang Industri dan Pembangunan FPKS DPR RI Mulyano mengkritik rencana pemerintah yang akan memberi izin impor garam industri 3,07 juta ton.

"Bukti kegagalan pemerintah membangun industri garam nasional," kata dia dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (27/9).

BACA JUGA: Harga Garam dan Cabai Jatim Anjlok, PKS: Importir Terus Bergentayangan

Mulyanto menilai pemerintah lambat melaksanakan rencana pengembangan industri garam.

Padahal kebutuhan garam nasional saat ini cukup besar, sekitar 4,6 juta ton pertahun.

BACA JUGA: Dari Garam Impor, Industri Indonesia Bisa Hasilkan Devisa Miliaran Dolar

Riset garam industri yang dicanangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2019-2024 belum membuahkan hasil, sementara impor garam industri tumbuh 6-7 persen.

"Kalau pemerintah serius tentunya punya road map dan target untuk mengurangi impor garam industri. Dari rencana itu bisa ditetapkan kapan Indonesia dapat swasembada garam," ungkap dia.

BACA JUGA: Kualitas Garam Malaka Sudah Memenuhi Standar Industri

"Apakah Negara kepulauan yang memiliki luas pantai sangat panjang seperti kita ini masih harus tergantung dengan impor garam," imbuh Mulyanto.

Seperti diketahui dalam dokumen Rencana Induk Pembangunan Industri (RIPIN) Kementerian Perindustrian RI disebutkan Indonesia baru akan serius membangun industri garam pada pada 2025.

Mulyanto menyebut target waktu tersebut terlalu lama. Mengingat kebutuhan garam industri nasional sangat besar.

Oleh karena itu, kata Mulyanto, PKS minta pemerintah memperbaharui dokumen RIPIN tersebut. Selanjutnya Kemenperin segera merancang roadmap pembangunan sektor garam industri.

"Jangan sampai prioritas pengembangan garam industri ini menunggu tahun 2025," tegasnya.

Dia mengatakan jika pemerintah serius, maka upaya keras harus dilakukan sekarang juga agar kapasitas produksi dalam negeri mampu mengejar kenaikan kebutuhan garam industri dan jumlah impor bisa dikurangi.

Mulyanto menambahkan Indonesia berpotensi menjadi negara produsen garam terbesar di dunia. Sebab Indonesia merupakan salah satu negara dengan garis pantai terpanjang di dunia.

Pemerintah pun diminta memaksimalkan sumber daya alam ini secara maksimal. Bukan malah tergantung pada garam impor.

"Dalam kasus ini Pemerintah terkesan tidak berdaya menghadapi mafia impor garam," tukas Mulyanto.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah melalui Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita akan melakukan impor garam sebesar 3,07 juta ton.

Agus mengatakan kebutuhan garam nasional tahun ini mencapai 4,6 juta ton. Sementara kemampuan produksi industri garam dalam negeri hanya 1,5 juta ton. Sehingga untuk mencukupi kekurangan pasokan garam industri Pemerintah akan impor garam industri sebanyak 3,07 juta ton.

Agus menjelaskan sebanyak 1,5 juta ton garam akan dipenuhi dari produksi garam lokal. Rinciannya, 1,2 juta ton dari industri besar pengolahan garam dan 300 ribu ribu dari Industri Kecil Menengah (IKM). (mcr10/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler