Kelompok yang pro vaksinasi mendesak Menteri Imigrasi Peter Dutton tidak memberikan visa bagi aktifis anti-vaksinasi kontroversial asal Amerika untuk memberikan ceramah di Australia.

 

BACA JUGA: Ada Potensi Serangan Teror, Australia Perbaharui Himbauan Perjalanan ke Indonesia

Ahli Osteopati asal Amerika, Sherri Tenpenny berencana berbicara dalam kunjungannya ke Australia untuk memberikan ceramah mengenai penolakan terhadap vaksinasi. Dr Tenpenny meyakini vaksin dapat menyebabkan autisme, asma, ADHD dan gangguan auto-imun.  "Apa sebenarnya vaksin itu? ada banyak konsekwensi yang bisa terjadi akibat suntikan vaksin yang tidak kita bayangkan sebelumnya," kata Dr Tenpenny. Rangkaian seminar menolak vaksin ini ditujukan pada orang tua anak-anak. Penyelenggara seminar di Brisbane, Stephanie Messenger mengatakan Dr Tenpenny merupakan pembicara yang hebat. "Dia baru saja mengakses arsip dari Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) dan mendapatkan banyak informasi - itu merupakan Pusat Pengendalian Penyakit di AS, tempatnya pemerintah - dan  dia berhasil mendapatkan semua informasi disana dan saya pikir orang tua memiliki hak untuk mengetahui apa yang pemerintah tahu dan tidak memberitahukan temuan itu kepada orang-orang, "kata Messenger. Dia mengatakan orang-orang yang menyerukan agar pemohonan visa Dr Tenpenny untuk memberikan ceramah di Australia ditolak "jelas tidak percaya pada kebebasan berbicara". "Mereka percaya pada sensor dan mereka tidak percaya bahwa orang tua memiliki hak untuk memiliki informasi," katanya. Seminar yang akan dihadiri Dr Tenpenny menyasar orang tua yang rentan. Anggota Jaringan Stop Anti-Vaksin Australia Dave Hawkes mengatakan dirinya memulai petisi yang mendesak Menteri Imigrasi Australia, Peter Dutton menolak visa untuk Dr Tenpenny. "Menurut saya seminar masalahnya adalah anda perlu membedakan antara orang yang memiliki pandangan berbeda dengan orang yang berpotensi membahayakan kesehatan orang lain," kata Dr Hawkes. "Dengan mengadakan seminar yang hendak memberitahukan orang untuk tidak melakukan vaksinasi, tindakan itu dapat membahayakan kesehatan mereka,"katanya. Direktur Pusat Riset dan Pengawasan Imunisasi Nasional, Professor Peter McIntyre mengatakan dirinya prihatin Dr Tenpenny tengah menyasar orang tua yang rentan.  "Orang-orang akan membahas bersama seputar bagaimana membesarkan bayi yang sehat dan anak-anak dan mereka kemungkinan akan sangat peduli dengan hasil terbaik bagi anak-anak mereka, tetapi pada saat yang sama menjadi bingung tentang sejumlah informasi terkait gerakan anti vaksin ini," kata Profesor Peter McIntyre. "Saya pikir hal ini menegaskan kalau kekhawatiran kalau ada orang yang akan keliru memahami atau tersesat dengan omong kosong yang akan disampaikan oleh Dr Tenpenny. "Kami benar-benar ingin melihat kualitas yang baik dan bukti kuat yang mendukung apa-apa yang akan disampaikan kepada masyarakat, bukan informasi  setengah matang yang tidak beda dengan informasi anekdot yang benar-benar tidak membantu siapa pun." 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Queensland Adakan Pemilu 31 Januari

Berita Terkait