Rencana Kenaikan BBM, Harga Sayuran Naik Duluan

Minggu, 11 Maret 2012 – 03:26 WIB

BONTANG - Harga beberapa jenis sayuran di pasar tradisional mulai mengalami kenaikan akibat rencana kenaikan BBM. Seperti di Pasar Rawa Indah Kelurahan Tanjung Laut Indah Bontang Selatan, kenaikan harga paling tajam terjadi pada cabai.

Kenaikan harga sayuran ini mulai terjadi sejak tiga hari lalu dengan rata-rata kenaikan Rp 1.000, sedangkan harga cabai rawit merah naik signifikan hingga dua kali lipat menjadi Rp 30 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 15 ribu per kilogram.

“Harga sayuran mulai naik sejak ada berita harga BBM akan naik. Mungkin harganya bisa naik lagi kalau harga BBM benar-benar dinaikkan pemerintah pusat. Selain itu, karena seringnya musim hujan, jadi produksi sayur berkurang,” ungkap Rahmatia (48), salahsatu pedagang sayuran.

Tak hanya itu, harga tomat pun mengalamim kenaikan hingga Rp 6 ribu per kilogram dari harga sebelumnya Rp 5 ribu. Sedangkan, kacang panjang dari Rp 4 ribu per ikat naik menjadi Rp 5 ribu per ikat, kacang buncis naik Rp 6 ribu dari Rp 5 ribu per kilogram. Begitu pula dengan cabai merah besar semula hanya Rp 12 ribu per kilogram, naik menjadi Rp 17 ribu per kilogram. Sedangkan cabai rawit merah semula Rp 15 ribu per kilogram naik jadi Rp 30 ribu per kilogram.

Ia berharap ada kebijakan dari pemerintah untuk meredam dampak dari diberlakukannya kenaikan harga BBM terutama bagi masyarakat kecil. Menurutnya, kenaikan itu tentu akan mengakibatkan harga-harga lainnya juga naik dan akan berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat.  “Seperti kenaikan sekarang ini saja sudah jadi pembelinya berkurang,” tandasnya.

Ditempat yang sama, Sumardji (53) salahsatu penjual sayuran di pasar tradisional Rawa Indah ini pun mengaku, jika harga sayuran saat ini mulai mengalami kenaikan berkisar Rp 1.000, terutama cabai karena pengaruh pasokan dan cuaca buruk sehingga hasil berkurang, sekarang akan ditambah kenaikan BBM.

Kenaikan ini terbilang wajar, apalagi sayuran yang dipasarkan di Bontang berasal dari luar Bontang. Terdekat adalah berasal dari hasil pertanian di jalan poros Bontang-Samarinda.
“Otomati s sesuai mekanisme pasar harga sayuran akan naik karena tambah biasa trasportasi,” ujarnya saat dikonfirmasi Sabtu (10/3).

Sumardji mengatakan selama ini pasokan sayur mayur seperti kol, kobis, tomat, wortel, selada, kentang, dan lain-lain didatangkan dari luar Bontang, sehingga harga juga sangat memperhitungkan ongkos transportasi. Sedangkan pasokan sayur dari Bontang sangat terbatas pada beberapa komoditas holtikultura saja seperti cabai dan bawang merah juga dikenakan biaya distribusi namun tidak sebesar biaya angkutan barang dari luar kota.

"Harga sayuran yang dijual dipasar selain memperhitungkan harga petani ditambah biaya distributor juga ada biaya transportasi. Semakin jauh dan panjang rantai distribusinya akan memperbesar biaya transportasinya. Belum lagi hanga bensin naik jadi biaya transportasi barang naik," bebernya.

Sementara pedagang sayuran di pasar Taman Telihan Indah kilometer 6, Bontang Barat, Nusarani (49) mengatakan BBM belum naik namun isunya saja sudah memicu kenaikan harga sejumlah komoditas bahan pangan di pasar tradisional. Terlebih kenaikan sudah mulai terjadi pada sejumlah sayuran yang memang didatangkan dari luar kota misalnya dari Samarinda dan Kutai Timur (Kutim).

"Harga sayuran dipastikan akan naik setidaknya 10 persen karena naiknya biaya angkutan barang, apalagi angkutan barang untuk sayur khusus sehingga tidak ada pilihan lain bagi pedagang selain menaikkan harga sayuran," ungkapnya.

Ditambahkannya pedagang sayuran di Pasar tradisional seperti dirinya tidak mungkin menimbun sayuran. Pasalnya, sayuran merupakan bahan pangan yang rentan atau mudah busuk sehingga tidak akan bertahan lama. Untuk itu sejumlah pedagang sayuran pasti mendatangkan sayuran segar minimal dua hari sekali dari luar Bontang.

"Kalau harga BBM naik maka harga sayur juga naik karena pasokan sayur kita setiap harinya tergantung dari kiriman luar kota," pungkasnya. (ram/id)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tambah Outlet, Proton Manjakan Konsumen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler