jpnn.com, CIREBON - Rencana kunjungan kerja (kunker) Wali Kota Cirebon Drs Nasrudin Azis SH ke Batam, Kepulauan Riau, menuai protes dari warganya.
Pasalnya, dalam rundown acara kunker tersebut rombongan Wali Kota bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) dijadwalkan akan pelesiran ke Singapura.
BACA JUGA: Tujuh Anggota Geng Motor Pembunuh dan Pemerkosa Pasangan Kekasih Dituntut Mati
Namun, hal tersebut langsung diklarifikasi sang Wali Kota. Azis menjelaskan, program kunker ke Batam itu sebenarnya program Kesbangpol dan masuk Rencana Kerja.
Tujuannya dalam rangka koordinasi sistem keamanan, dan pilihannya jatuh ke kota Batam karena dianggap paling bagus. Lagipula sebuah kunker adalah hal yang biasa.
BACA JUGA: Dua Anak Polisi Tergilas Truk TNI, Sopir Angkot Diminta Menyerahkan Diri
“Daerah yang menonjol di sektor tertentu biasanya menjadi tujuan kita menyerap dan meningkatkan sistem kenamaan, dan Kesbangpol memilih Batam,” ucapnya.
Sebagai kepala daerah, dia harus berangkat karena masuk Forkominda termasuk kepala di instansi vertikal. Ketika ada kegiatan lain di luar agenda dalam rundown acara yakni pelesiran ke Singapura tidak lebih sebagai tawaran EO.
BACA JUGA: Dua Anak Polisi Tergilas Truk Dinas TNI, 1 Tewas, 1 Kritis
"Kami belum tentu menerima tawaran tersebut untuk menyeberang. Rundown kegiatan yang beredar ke Singapura itu bukan keinginan kami tapi tawaran dari EO, dan kami belum tentu menyetujui,” tegasnya
Azis menegaskan, yang jadi persoalan pergi keluar negeri ada SOP tersendiri apalagi di dalam rombongan ada TNI dan Polri harus ada ijin dari atasan dan tidak bisa sembarang masuk ke Negara lain, termasuk dirinya selaku Wali Kota mesti laporan ke gubernur dan karenanya kami tidak serta merta menerima tawaran tersebut.
“Persoalannya menjadi menarik karena Wali Kotanya Azis,” ujarnya.
Ramainya publik menyikapi rencana kunker Forkopinda ke Batam, bagi Aziz adalah bagian dari kecintaan publik menjalankan fungsi kontrol. Dan dirinya selaku wali kota sangat mengapresiasi karena selalu diingatkan oleeh publik.
“Karena ini dianggap seksi karena wali kotanya Azis, sebenarnya kalau mau memahami, di kota cirebon eksekutif legislatif kalau kemudian ke Batam itu adalah hal biasa. Saya sendiri belum pernah kemudian menyeberang ke Singapura atau Malaysia."
"Padahal kalau kita tengok sudah belasan kali dari instansi manapun saat berkunjung ke Batam selalu dimanfaatkan untuk kesana, tidak masalah selama ke Singapura tidak menggunakan anggaran APBD,” bebernya.(abd)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Protes JPU Kasus Ahok, Massa Datangi PN Cirebon
Redaktur & Reporter : Budi