Rencana Tempur AS Dikritik Petinggi Pemberontak Suriah

Kamis, 06 Agustus 2015 – 10:41 WIB
Kapten Ammar al Wawi. Foto: AP

jpnn.com - SURIAH - Rencana AS membangun kekuatan tempur moderat untuk melawan kelompok ISIS di Suriah dikritik oleh petinggi pemberontak, Kapten Ammar al Wawi, yang terlatih dalam program ini.

Ia mengaku kesal karena AS dan sekutunya gagal melindungi anak buahnya - yang dikenal sebagai Divisi 30 - ketika mereka diserang di Suriah pekan lalu.

BACA JUGA: PM Malaysia: Puing Pesawat di Reunion Berasal dari MH370

Setidaknya lima pejuang tewas dan lebih dari 10 orang diculik dalam bentrokan dengan al-Qaeda yang berafiliasi dengan front al-Nusra. Sejauh ini hanya 54 pejuang yang baru dilatih dibawah program tersebut.

Presiden AS Barack Obama musim panas lalu mengumumkan bahwa ia berjanji untuk melatih hingga 5.000 pejuang setahun untuk membentuk oposisi Sunni moderat melawan militan ISIS.

BACA JUGA: Usai Malam Pertama, Kaget Lihat Wajah Istri tanpa Riasan...Cerai

Namun para pejabat Pentagon berkilah mereka telah berjuang untuk menemukan trainee yang memenuhi kriteria. "Proyek ini sangat lambat," ujar Kapten Wawi seperti BBC, Kamis (6/8).

BACA JUGA: Heboh Warga Inggris Ketemu Bangkai Hewan Monster, Ini Fotonya

"Mereka telah siap untuk dilatih dan bentuk tentara nasional dari 15.000 pejuang dan kami mendengar mereka siap untuk mendukung dengan uang, senjata dan perlindungan udara.

"Namun pada kenyataannya, dalam enam bulan hanya 60 pejuang yang dilatih. Jika untuk melatih 60 pejuang saja butuh waktu lama, itu artinya akan membutuhkan waktu puluhan tahun agar semua orang siap."

Divisi 30 dan anggota Tentara Pembebasan Suriah diserang dari al-Nusra di Suriah utara Jumat lalu. 

Al-Nusra, yang tidak berafiliasi dengan ISIS namun diserang AS di masa lalu, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menangkap pejuang dan mengingatkan pejuang lain agar tidak ambil bagian dengan yang disebut sebagai "proyek Amerika" tersebut.

Tapi AS mengaku telah menyediakan dukungan pertahanan pada saat serangan hari Jumat lalu, meskipun demikian Kapten Wawi mengatakan mereka (AS, red) datang setelah pertempuran selesai.

"Pada kenyataannya, kita sudah mendapat jaminan internasional untuk melindungi pejuang kita atau untuk melindungi Divisi 30," kata Kapten Wawi.

Konflik Suriah dimulai dengan pemberontakan terhadap pemerintah di Damaskus, tetapi sejak pecah, kelompok pemberontak memerangi pasukan Presiden Bashar al-Assad. (BBC/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... WOW... Pria Ini Habiskan Rp700 Juta untuk Lamar Kekasihnya, Inilah Hasilnya...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler