Renegosiasi Harga LNG Menyulitkan Pemerintah

Jumat, 17 Mei 2013 – 15:19 WIB
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Alam Mineral (ESDM) Jero Wacik mengaku penyelesaian perundingan renegoisasi harga gas alam cair (LNG) Tangguh di Teluk Bintuni, Papua Barat ke Provinsi Fujian di Cina menyulitkan bagi pemerintah.

Untuk itu pihaknya berharap penyelesaian perundingan renegoisasi tersebut cepat selesai."Kita sudah bentuk tim. Dua bulan kemungkinan bisa selesai," ujar Jero di Gedung Kementerian Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (17/5).

Mengenai target harganya, Jero belum bisa mengatakan. "Nantilah kita lihat harganya," tegas Jero.

Saat ini harga gas ekspor ke Provinsi Fujian di Cina sebesar USD3,5 per mmbtu, angka itu dirasa terlalu kecil dan untuk itu akan dilakukan renegoisasi harga baru. Secara umum harga gas ekspor LNG ke luar negeri sebesar USD16 per mmbtu, sedangkan untuk harga domestik sebesar USD10 per mmbtu.

Sebelumnya, pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menerima kedatangan Jajaran Direksi China National Offshore Oil Corporation (CNOOC) untuk membahas renegoisasi harga gas alam cair (LNG) tersebut. (chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Cabai Rawit Naik

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler