Renovasi Rusunawa Lewati Tenggat, Warga Ancam Protes

Rabu, 26 Maret 2014 – 03:33 WIB

jpnn.com - WARGA rumah susun sewa (rusunawa) Tambora, Jakarta Barat bakal mendemo Pemprov DKI jika penyelesaian peremajaan tower Blok A-C molor dari batas waktu yang ditentukan. Mahalnya harga kontrakan telah mendorong keinginan mereka untuk segera menempati kembali unit rusun yang ditinggalkan.

Sulastri (50) salah satu penghuni rusun menuturkan, protes itu untuk menagih janji pemprov yang menargetkan peremajaan 3 blok rusun selesai dalam tempo 17 bulan. ”Kalau, dilihat sih kayaknya masih lama. Semuanya sih pada begitu, kalau Desember belum jadi juga mau pada protes,” tutur istri dari Asep Saepudin ini saat ditemui di rumah kontrakannya di Jalan O RT10/02, Angke, Tambora.

BACA JUGA: Pegawai KPK Dipungli, Lurah Karet Tengsin Dipecat

Senada dengan warga lainnya, pemilik unit di Blok C No 17 ini lebih memilih tinggal di rusun ketimbang harus menyewa rumah Rp 14 juta per tahun. Belum lagi ditambah bayar air dan listrik, per bulannya keluar uang paling sedikit Rp 100 ribu.

”Yah, kalau bisa mah secepatnya. Kan Enak tinggal di rusun lah, sedikit ada subsidi. Di sini setahun Rp 14 juta belum sama bayar air dan listrik. Di rusun sebulan kan cuma Rp 97 ribu, sama bayar air-listrik paling banyak Rp 300 ribu,” paparnya juga.

BACA JUGA: Polisi Gulung Komplotan Penggasak Isi Kontainer

Sulastri sendiri memilih mencari kontrakan terdekat di belakang rusun lantaran takut kehilangan unit rusunnya saat selesai diremajakan nanti. ”Saya tanya petugas proyek disana, katanya Desember ini pasti kelar, dia yakin banget, terus Januari 2015 sudah bisa ditempati,” kata buruh harian pasang payet konveksi ini.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Suku Dinas Perumahan Jakarta Barat, Rokman Lizar mengaku optimistis pembangunan rusun tambora rampung pada akhir tahun ini. Hanya saja waktu deadline diperpanjang hingga Desember 2014. Sebulan mundur dari rencana sebelumnya November 2014.

BACA JUGA: Dahlan Langsung Hubungi Dirut AP I

"Warga boleh saja pesimis, tapi kami sebagai pelaksana kami harus tetap optimis. Kami kebut terus pengerjaannya. Intinya akhir tahun ini rampung," ujarnya.

Rokman menjelaskan, keterlambatan pembangunan rusunawa yang menggunakan anggaran multiyears ini dikarenakan tertundanya proses lelang.  Rencana sebelumnya, pembangunan dimulai pada September 2013 lalu. Namun, realisasinya baru dapat dikerjakan November.

"Sebab, proses lelangnya saja baru selesai pada Oktober 2013. Kendala lainnya, musim hujan yang berkepanjangan pada Januari-Februari lalu," terangnya.

Nantinya, tiga tower setinggi 16 lantai itu terdiri dari 549 unit rusun. Rokman mengatakan, para penghuni lama rusun terdata sebanyak 477 unit tetap akan menempati kembali rusun baru bertipe 30 itu. Sedangkan sisanya, 72 unit akan diprioritaskan bagi masyarakat Tambora.

"Sisanya itu kami khususkan untuk masyarakat Tambora. Kami akan undi dan saring. Sebab saat ini sudah ada 400 yang mendaftar," ujarnya.(asp)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Hal yang Membuat Dahlan Iskan Menyesal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler