jpnn.com, YERUSALEM - Pemerintah Israel mendesak warganya untuk menghindari Istanbul atau segera pulang ke negaranya jika sudah terlanjur berada di sana, menyusul ancaman upaya Republik Islam Iran untuk membunuh atau menculik orang Israel yang sedang berlibur.
"Kami menyerukan warga Israel untuk tidak terbang ke Istanbul---dan jika Anda tidak memiliki alasan penting, jangan terbang ke Turki. Jika Anda sudah berada di Istanbul, kembalilah ke Israel sesegera mungkin," kata Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi pada Senin.
BACA JUGA: Remaja Palestina Lempar Batu, Israel Balas dengan Peluru, Banjir Darah
Lapid mengatakan "upaya besar" oleh pasukan keamanan Israel telah menyelamatkan "banyak nyawa warga Israel dalam beberapa pekan terakhir". Ia juga berterima kasih kepada pemerintah Turki atas kontribusinya.
Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut. Seorang pejabat keamanan Israel mengatakan kepada Reuters bahwa Turki telah menangkap beberapa tersangka "operasi" Pengawal Revolusi Iran.
BACA JUGA: Israel Bakal Gusur Ribuan Warga Palestina di Tepi Barat
"Ancaman teroris ini ditujukan kepada warga Israel yang berlibur. Mereka memilih, secara acak tetapi dengan cara yang disengaja, warga Israel dengan maksud untuk menculik atau membunuh mereka," kata Lapid.
"Saya ingin, dari sini, menyampaikan pesan kepada Iran juga. Siapa pun yang menyakiti orang Israel tidak akan lolos begitu saja. Lengan panjang Israel akan menangkap mereka, di mana pun mereka berada."
BACA JUGA: PKS Dorong Pemerintah Manfaatkan G20 untuk Melawan Israel
Teheran telah bersumpah untuk membalas Israel, yang disalahkan atas pembunuhan pada 22 Mei lalu terhadap Hassan Sayad Khodai, seorang kolonel Korps Pengawal Revolusi Iran yang ditembak mati di kemudi mobilnya oleh dua orang yang mengendarai sepeda motor.
Israel tidak membenarkan atau menyangkal bertanggung jawab, kebijakan standar atas tuduhan pembunuhan. Ia menuduh Khodai telah merencanakan serangan terhadap warganya di seluruh dunia.
Turki adalah tujuan wisata populer bagi orang Israel. Kedua negara telah memperbaiki hubungan mereka setelah lebih dari satu dekade hubungan yang tegang. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif