jpnn.com, JAKARTA - Re.Search (Resource Hub for Strengthening Capacity onFinancial Resilience) dari PLUS (Platform Usaha Sosial) menggelar InnoLAB, puncak acara dari rangkaian program Innovation Lab 2024.
Program inkubasi bisnis berdurasi empat bulan ini dirancang untuk mendukung pengembangan unit bisnis yang dikelola oleh NGO (Non-Governmental Organization)/CSO (Civil Society Organization) dalam diversifikasi sumber pendanaan.
BACA JUGA: Selamat! ANTAM Raih Penghargaan Appreciated Social ESG Report
Tujuan program ini adalah memperkuat kemandirian finansial organisasi sekaligus mengurangi ketergantungan pada pendanaan dari donor.
Acara puncak InnoLAB menghadirkan sesi diskusi inspiratif bertajuk Innovative Investmentfor Impact: Pathway to Diversifying Funding for NGO and CSO dengan narasumber berpengalaman, yaitu Eri Trinurini Adhi, Board Member Yayasan Bina Trubus Swadaya, Riki Frindos, Executive Director Yayasan KEHATI, Esther Anne Parapak, Senior Grants Manager Ford Foundation.
BACA JUGA: Penyaluran Kredit dan DPK BTN Meningkat, di atas Pertumbuhan Rata-rata Nasional
Diskusi berfokus pada peluang diversifikasi pendanaan, termasuk eksplorasi investasi hijau dan pembangunan unit bisnis bagi organisasi masyarakat sipil yang berpotensi mendukung keberlanjutan sektor non-profit.
“Dengan zaman yang terus berkembang dan potensi hibah yang semakin beragam, yang terpenting bukanlah menjadi seperti organisasi lain, melainkan mengenal kekuatan organisasi sendiri dan mengembangkannya. Di situlah letak peluang untuk maju,” ujar Esther Anne Parapak, Senior Grants Manager Ford Foundation.
BACA JUGA: BNI Emerald Center Manjakan Nasabah Premium dengan Konsep Baru
“Ini bukanlah akhir, tetapi awal dari perjalanan pengembangan bisnis berikutnya," kata Yuyun Qomari, Program Manager Re.Search.
Innovation Lab 2024 berhasil menarik pendaftar 136 organisasi dari berbagai wilayah Indonesia. Setelah proses seleksi yang ketat, 14 organisasi terpilih untuk mengikuti program ini.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada