jpnn.com, JAKARTA - Calon Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sudah menyiapkan visi dan misi yang akan dieksekusinya begitu resmi dilantik Presiden Joko Widodo hari ini, Rabu (22/12).
Pria yang akrab disapa Gus Yaqut itu menyatakan akan memerangi pihak-pihak yang suka memolitisasi agama.
BACA JUGA: Gus Yaqut Bercerita saat Pertama Kali Mendapat Kabar jadi Menag, Singgung soal Mimpi
"Kebetulan sekarang mendapat kesempatan melalui Kemenag. Saya akan melakukan apa yang paling baik untuk bangsa dan negara," kata Gus Yaqut di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (22/12).
Gus Yaqut sendiri mengaku kaget diberikan amanah dari Presiden Joko Widodo menjadi Menag. Menurut dia, jabatan ini tidak pernah diimpikan sama sekali.
BACA JUGA: Gus Yaqut jadi Menteri Agama, Menyampaikan 3 Hal Penting
"Saya rasakan adalah kaget, karena dalam mimpi yang paling liar, saya tidak pernah membayangkan sebagai Menag. Tetapi apa pun tugas dan amanah yang diberikan ini, saya sudah bertekad untuk mewakafkan seluruh hidup, dan apa yang saya miliki untuk bangsa dan negara," kata Gus Yaqut.
Mengenai misinya menjadi Menag, Ketua Umum GP Ansor itu ingin menjadikan agama sebagai inspirasi, bukan aspirasi.
BACA JUGA: Pernyataan Tegas Gus Yaqut setelah Ditunjuk Presiden Jokowi Jadi Menag
"Artinya apa? Bahwa agama sebisa mungkin tidak lagi digunakan menjadi alat politik, baik untuk menentang pemerintah, atau merebut kekuasaan, atau mungkin untuk tujuan-tujuan yang lain. Agama biar menjadi inspirasi, dan biarkan agama membawa nilai-nilai kebaikan dan kedamaian dalam berbangsa dan bernegara," kata dia.
Kedua, lanjut Gus Yaqut, dirinya mengupayakan adanya peningkatan ukhuwah islamiah. Hal itu disebabkan Indonesia mayoritas adalah warga negara adalah pemeluk Islam. Dia menilai negara ini akan damai dan tenteram, jika sesama muslim memiliki persatuan di antara mereka.
Lalu, lanjut dia, meningkatkan ukhuwa wathaniah atau persaudaraan sesama warga bangsa. Sebab, Indonesia ini merdeka karena perjuangan oleh semua agama yang disahkan oleh konstitusi negara. Pada waktu pergolakan kemerdekaan, mereka terlibat sehingga penting persatuan itu dijaga.
"Tidak ada satu kelompok dan agama yang mengklaim merasa paling memiliki negara ini. Semua berhak memiliki negara ini," tegas dia.
Selanjutnya, kata Gus Yaqut, menjaga persatuan sesama umat manusia. Dia menilai pentingnya peraudaraan dalam konteks kemanusiaan. Dia menganggap hal itu akan membawa ketentraman dalam pembangunan nasional di Indonesia.
Terakhir, Gus Yaqut ingin memajukan pendidikan agama di lingkungan Kemenag. Agama apa pun termasuk tentu di dalamnya adalah pondok pesantren harus didorong agar mandiri. "Dan pada akhirnya akan melahirkan kader-kader terbaik bangsa yang bisa berikan sumbangsih terbaiknya," jelas dia. (tan/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga