jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (BTN) meresmikan Sales Center KPR Jakarta, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan penguasaan pasar (market share) KPR Non Subsidi.
Sales Center KPR ini dikhususkan untuk melayani penyaluran KPR segmen emerging affluent.
BACA JUGA: Lewat 4 Fitur Baru, BTN Mobile Permudah Transaksi Valas
Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, peresmian Sales Center KPR BTN merupakan bagian dari proses transformasi untuk mendukung terwujudnya visi menjadi The Best Mortgage Bank di Asia Tenggara pada 2025.
“Ini merupakan transformasi yang kami lakukan dalam rangka Expand to New Business Area. Kami ingin memperbesar market share KPR segmen emerging affluent dengan tiket size di atas Rp 1 miliar yang potensinya masih sangat besar,” ujar Nixon saat meresmikan Sales Center KPR Jakarta, di Kantor Cabang BTN Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (16/6).
BACA JUGA: 5 Besar Miss Mega Bintang Indonesia Jadi Brand Ambassador Baru MS Glow
Menurut Nixon, sejalan dengan profil dan persaingan di segmen emerging affluent yang maka diperlukan langkah-langkah strategis, antara lain adalah menyediakan layanan dan program khusus untuk segmen tersebut.
Untuk mendukung langkah strategis dimaksud BTN bekerjasama dengan 27 developer papan atas seperti Adhi Karya, Agung Sedayu, Ciputra dan Agung Podomoro.
BACA JUGA: Kinerja Moncer, BTN Raih Peringkat Tertinggi dari Pefindo
“Sales Center KPR Bank BTN secara eksklusif hanya memproses berkas KPR yang berasal dari 27 Top Tier Developer di Indonesia,” jelasnya.
Nixon mengungkapkan, selain di Jakarta, Sales Center KPR BTN juga akan diresmikan di Tangerang, dan Surabaya. Hal ini karena potensi penyaluran KPR segmen di daerah tersebut masih sangat besar.
Untuk mendukung launching Sales Center KPR tersebut, BTN menawarkan berbagai promo menarik seperti suku bunga kredit yang rendah dan kompetitif mulai dari 2,99%.
Selain itu, Sales Center KPR BTN juga memberikan Priority Lane serta Dedicated Processing Person sehingga berkas developer menjadi prioritas untuk diproses terlebih dahulu dengan service level agreement (SLA) proses yang lebih cepat.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada